oleh

Peledakan Bebatuan di Pegunungan Karst Maros Ancam Ekowisata Warisan Unesco

MAROS, koranmakassarnews.com — Bunyi seperti ledakan dari kawasan Gunung Karst Maros kembali terdengar dari sebelah timur Maros sampai ke Maros utara di desa pesisir Bontoa padahal jaraknya sangat jauh. Ledakan tersebut timbul dari aktivitas PT Semen Bosowa Group.

Menurut Ahmad Zakir selaku koordinator Advokasi Pengurus Besar Himpunan Pemuda Mahasiswa Indonesia (HIPMI) Maros Raya yang diwawancarai di Cafe Joks, selasa (23/08/2022) mengatakan suara ledakan gunung yang menyerupai suara guntur itu terdengar jelas sampai ke bibir pantai Bontoa.

“Suara itu seperti alarm yang menandai masuknya waktu siang bolong. Hampir setiap hari suara gemuruh itu terdengar, orang yang yang sudah terbiasa dengan suara itu sudah pasti bisa mengetahui suara apa dan dari mana sumber suara itu berasal. Namun, orang yang baru mendengar pasti akan beranggapan bahwa suara itu adalah suara guntur disiang bolong”, kata Ahmad.

Pegunungan Karst Maros

Suara itu bukanlah suara guntur, melainkan suara ledakan dari pengrusakan gunung karst secara besar besaran yang dilakukan oleh PT Semen Bosowa Maros milik Aksa Mahmud.

Kita tidak bisa membayangkan bagaimana saudara kita yang tinggal tepat di ring 1 bosowa pada saat ledakan itu terdengar, daya gentarnya mampu menggetarkan bumi dan bangunan yang ada disekitarnya. Mudah-mudahan dari getaran itu tidak menimbulkan rumah warga mengalami keretakan apalagi rusak parah karena runtuh.

Peledakan batuan karst ini harus dihentikan sekarang juga karena dampaknya sudah jelas menganggu ketenangan masyarakat jangan menunggu ada warga yang mengalami gangguan kerusakan gendang telinga karena harus menanggung terus kerasnya suara ledakan.

baca juga : Karyatani Kibarkan Bendera Merah Putih Di Tebing Timpuseng Maros

“Dan yang terpenting Semen Bosowa tidak boleh menghancurkan warisan dunia yang telah diperjuangkan oleh masyarakat kita dengan pemerintah bahwa batuan karst itu warisan Unesco yang harus diwariskan ke anak cucu kita. Demi menjaga warisan itu saatnya tutup semen Bosowa”, tegasnya.

Hingga berita ini tayang, media belum berhasil mengkonfirmasi pihak PT Semen Bosowa dan Pemerintah Kabupaten Maros. (Azis)