oleh

Pemerhati Layanan Publik Sebut Program Insentif dan Relaksasi Pajak Appi-Rahman Punya 2 Manfaat

Appi Rahman Hadirkan Insentif dan Relaksasi Pajak, Pengamat: Bantu Beban Warga dan Dongkrak Produktifitas

 

koranmakassarnews.com — Akademisi sekaligus pemerhati layanan publik, Dr Hernawan MS, menilai program penyaluran insentif dan relaksasi pajak dari Paslon, Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando (Appi-Rahman), sudah tepat dan sesuai filosofi. Pada dasarnya menurut Dr Hernawan, insentif diberikan tak hanya sekedar membantu masyarakat yang kesulitan secara ekonomi.

“Jadi filosofi daripada Insentif adalah membantu beban yang menekan masyarakat sekaligus mendongkrak produktifitas masyarakat,” katanya, Minggu (29/11/2020).

Program insentif Appi-Rahman dan relaksasi sejumlah pajak pun ia sebut satu upaya solutif di tengah kondisi serba sulit akibat Covid-19 ini.

“Jadi insentif itu diberikan kepada masyarakat yang mempunyai beban akibat sesuatu hal yang terjadi seperti ada pandemi, ada bencana dan lain-lainnya,” katanya.

“Dapat ditarik kesimpulan definisi bahwa yang dimaksud dengan insentif adalah suatu konfensasi atau tindakan yang sekaligus memberikan motivasi dan pendidikan kepada masyarakat sehingga masyarakat bisa berkarya, berusaha, melaksanakan berbagai hal dan meningkatkan produktifitasnya,” tutupnya.

Sebelumnya Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muslim Indonesia (UMI), Dr Jamal Bijaang, juga memberikan penilaian positif terhadap program relaksasi pajak Appi-Rahman. Dr Jamal menerangkan program relaksasi pajak yang dijabarkan Appi-Rahman sebagai bentuk dari upaya menyelamatkan sekaligus membangkitkan perekonomian di masa pandemi Covid-19 ini.

baca juga : Libur Kampanye, Appi Meriahkan Bosowa-Kalla Golf Turnamen

“Pasangan nomor 2 ini menawarkan konsep relaksasi pajak dan stimulus, untuk membantu masyarakat yang dilanda pandemi ini. Contohnya PBB, ini bukan berarti gratis tetapi ada orang-orang yang bisa diberikan keringanan, itu sangat bagus,” ucapnya, Rabu (25/11/2020) lalu.

Mengapa PBB ini penting digratiskan untuk sejumlah kalangan masyarakat sebab menurut Dr Jamal, tak semua elemen atau lapisan masyarakat di Makassar memiliki kemampuan dan kesetaraan pendapatan. Ia mencontohkan para pensiunan atau orang-orang yang berjasa terhadap negara ini.