oleh

Pemerintah Bantu Kelanjutan Pembangunan Masjid Miftahul Bahri Pulau Lae-lae

koranmakassarnews.com — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) dibawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman, berkomitmen menghadirkan pemerataan pembangunan. Termasuk di pulau-pulau yang selama ini dikatakan belum mendapat perhatian lebih jika dibanding di wilayah perkotaan.

Program pembangunan Sulsel bakal menyisir wilayah kepulauan. Prioritas Pemprov Sulsel adalah pemenuhan kebutuhan dasar bagi warga pulau. Misalnya air bersih dan listrik, termasuk soal pendidikan.

Seperti saat berkunjung ke Pulau Lae-lae di Kota Makassar, Sabtu, 12 September 2020, Gubernur Sulsel dan Penjabat Wali Kota berdialog dengan warga tentang kebutuhan mereka. Pada kunjungan ini, gubernur juga mensosialisasikan rencana reklamasi pulau seluas 12 hektare untuk dijadikan kawasan wisata kuliner yang memberdayakan masyarakat lokal.

Pada kesempatan itu juga, sesaat sebelum kembali ke daratan utama di Kota Makassar, keduanya mengunjungi Masjid Miftahul Bahri yang sedang dikerjakan. Usai melihat kondisi yang ada, gubernur menyatakan pemerintah akan memberikan bantuan untuk pembangunan masjid.

“Itu wajib kita kerjakan, kita bantu Rp2 miliar buat selesai. Kasihan sudah bertahun-tahun itu masjid belum sempurna, maka pemerintah hadir untuk menyelesaikan,” kata Nurdin Abdullah usai mengahdiri acara pematokan lahan pelebaran Jalan Metro Tanjung Bunga, Minggu, 13 September 2020.

Nurdin Abdullah berharap agar masjid ini bisa selesai secara sempurna dan digunakan secepatnya. “Kita berharap ini sudah bisa digunakan pada Bulan Ramadhan mendatang,” sebutnya.

Sedangkan Ketua Pengurus Masjid Miftahul Bahri, Sandy Azis, menyatakan rasa harunya pemerintah akan memberikan bantuan pembangunan. Dimana diakuinya selama ini, pembangunan juga terbentur persoalan dana.

baca juga : Kabel Bawah Laut Akan Aliri Listrik 24 Jam di Pulau Lae-lae

“Alhamdulillah sangat bersyukur, selama ini yang menjadi pikiran sudah terobati,” ucapnya.

Masjid tersebut memiliki ukuran 19 meter dan lebar 16,3 meter. Selama pembangunan, masjid juga tetap digunakan untuk beribadah seperti biasanya.

Sejauh ini, dana yang terpakai hampir Rp 1,2 miliar. Dengan dana awal Rp 180 juta. Bersumber dari dana swadaya masyarakat, dana dari bantuan dari pihak luar. Progres pembangunan masjid ini juga dapat dilihat di akun instagram @masjidmiftahulbahri Pulau Lae-lae. Pekan ini memasuki pengecoran setengah talang masjid.

“Dana pas-pasan, tetapi kami lanjutkan terus pembangunannya,” ujarnya.

“Kita bersyukur sama Yang Maha Kuasa. Karena memang berat, orang juga awalnya mengatakan kami dengan dana terbatas, masa mau bangun masjid bertingkat,” pungkasnya. (*)