oleh

Perpustakaan Nasional RI Gelar Kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat di Enrekang

ENREKANG, koranmakassarnews.com — Perpustakaan Nasional RI menggelar kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat untuk Kesejahteraan di Lantai 4 Gedung Perpustakaan Daerah Kabupaten Enrekang, rabu (13/12/23).

Acara yang dihadiri oleh berbagai pihak penting ini menjunjung tema “Ekosistem Literasi yang Integral : Kolaborasi Pendidikan dan Transformasi Perpustakaan untuk Mendorong Masyarakat Berpengetahuan dan Produktif.”

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat di Kabupaten Enrekang dengan skor 89,67 atau terbaik keempat di wilayah Sulawesi Selatan. Selain itu, kegiatan ini dihadiri para ahli dan pimpinan OPD serta UPT lingkup Dinas Pendidikan & Kebudayaan.

Acara ini juga dirangkai dengan dilakukannya Launching Buku Biografi Muslimin Bando dan penyerahan buku karya pustakawan Enrekang. Biografi Muslimin Bando yang ditulis oleh Yusran Darmawan dibawah bendera Ganggawa Institute berhasil mendapatkan pujian dari berbagai pihak atas keakuratan dan keluguannya.

Dalam before talkshow yang dipandu pustakawan ahli muda Irsan, Pustakawan Ahli Utama Muh Syarif Bando menyampaikan dukungan untuk Dispustaka Enrekang yang terus berinisiatif dan berinovasi dalam upaya perpustakaan tak hanya menjadi tempat untuk membaca dan menulis, tetapi juga menjadi tempat untuk meningkatkan kemampuan kritis, analitis, dan kreatif dalam mengolah informasi. Hal ini penting dalam menghadapi perubahan global dan mendorong inovasi di berbagai sektor.

baca juga : Pj Bupati Enrekang Sosialisasikan 10 Program Prioritas

Plt Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Amrullah S.Si menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Perpusnas, yang mempercayakan Enrekang menghelat PILM dan dapat kesekian kalinya menggelar kegiatan di Bumi Massenrempulu. Amrullah berpesan utamanya kepada Kepala sekolah agar memberi porsi lebih pada perpustakaan sekolah dan tidak ragu menggunakan anggaran sekolah untuk peningkatan kapastitas perpustakaan.

Dalam talkshow literasi, hadirin menanyakan beberapa hal yang berkaitan dengan peningkatan literasi masyarakat di Enrekang, seperti bagaimana upaya Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpusnas RI mengantisipasi kendala dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat di daerah-daerah terpencil.

Diharapkan, kegiatan serupa dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi masyarakat setempat untuk menjadi lebih produktif dan berpengetahuan luas. Tidak hanya itu, diharapkan kisah Muslimin Bando yang terangkum dalam biografi ini akan menyinspirasi generasi muda untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, dan kemanusiaan.(*)