oleh

Polrestabes Bersama Suporter PSM Makassar Gelar Doa dan Shalat Ghaib Untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

MAKASSAR, koranmakassarnews.com — Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Makassar menggelar doa bersama dan shalat ghaib bersama Suporter PSM Makassar di halaman Mapolrestabes Makassar Jalan Jenderal Ahmad Yani, Senin (3/10/22) malam

Pelaksanaan shalat ghaib turut dihadiri Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana, Wakapolda Sulsel Brigjen Pol Chuzaini Patoppoi, Para PJU Polda Sulsel, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto serta unsur TNI

Doa bersama yang di sertai shalat ghaib untuk mendoakan para korban tragedi di stadion Kanjuruhan Kota Malang agar mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT

Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana, setelah melaksanakan doa bersama dan juga shalat ghaib untuk di peruntukan bagi korban tragedi Kanjuruhan di Kota Malang.

“Diketahui bahwa pada tanggal 1 Oktober terdapat suatu pertandingan sepakbola antara Surabaya melawan Arema kemudian terjadi insiden pada pertandingan yang terjadi tragedi Kanjuruhan yang mengakibatkan 125 orang meninggal dunia, bahwa ini suatu musibah dan kita tentunya merasa prihatin dan turut berdukacita dan berbelasungkawa sedalam-dalamnya” ungkap Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana

Maka kami mengajak seluruh suporter dari PSM Makassar dan juga perwakilan Aremania serta sembilan perwakilan dari suporter PSM Makassar bersama-sama melaksanakan doa bersama dan shalat ghaib.

baca juga : Kapolri Tindak Lanjuti Instruksi Presiden, Untuk Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan

Lanjut Nana Sudjana, tentunya atas kejadian di Kanjuruhan Malang ini menjadi pelajaran dan pengalaman bagi kita semua dan kita berharap ini yang terakhir dan kedepannya kami terus melakukan silaturahmi kepada suporter PSM untuk menjaga jangan sampai kasus seperti yang terjadi di Kanjuruhan terjadi lagi, dalam hal ini kami akan terus bersama-sama dengan para suporter menjadi yang suporter yang baik, jelasnya

Dijelaskan pertandingan sepakbola adalah salah satu olahraga atau hiburan bagi kita dan setiap pertandingan ada yang kalah dan ada pula yang menang itu adalah lumrah, kita dalam hal ini setiap klub yang ada di daerah adalah suatu kebanggaan bagi masing-masing dan jangan sampai menimbulkan suatu Fanatisme yang tinggi, tetapi boleh fanatik tetapi yang positif untuk memberikan dukungan kepada pemain kebanggaan. (Firman Dhanie)