oleh

Survei Mercer: Ditengah Ketidakpastian Sosial Ekonomi, Kenaikan Gaji Karyawan di Indonesia Akan Tetap Stabil di Tahun 2024

JAKARTA, koranmakassarnews.com 6 Desember 2023 – Survei Total Remunerasi (Total Remuneration Survey/TRS) 2023 yang diadakan oleh Mercer mengungkapkan, gaji para karyawan di Indonesia diperkirakan akan naik rata-rata sebesar 6,5% pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan tren kenaikan yang konsisten sejak dua tahun terakhir, dari kenaikan 6,3% yang tercatat di tahun 2023 dan 6% di tahun 2022. Survei TRS ini melibatkan 570 organisasi dari tujuh industri di Indonesia yang dilakukan antara April dan Juni 2023.

Proyeksi tren kenaikan gaji di Indonesia sebesar 6,5% di tahun 2024 berada di atas rata-rata Asia yaitu sebesar 5,2%. Hal ini mencerminkan pertumbuhan positif dalam tren gaji karyawan di Indonesia dibandingkan dengan pasar lain di kawasan tersebut.

Di seluruh Asia, India dan Vietnam memimpin dengan proyeksi kenaikan gaji rata-rata tertinggi yaitu 9,3% dan 7%. Sebaliknya, Jepang (2,6%), Taiwan (3,8%), dan Hong Kong (3,9%) memiliki proyeksi kenaikan gaji yang terendah di kawasan ini. Pasar lain yang termasuk dalam survei ini menunjukan tren pertumbuhan gaji yang bervariasi seperti Filipina (5,7%), Cina Daratan (5,2%), Thailand (4,7%), Korea Selatan (4,4%) and Singapura (4,2%).

 Astrid Suryapranata, Mercer Indonesia Market Leader, mengatakan “Tren kenaikan gaji yang konsisten di Indonesia hingga lebih tinggi dibandingkan dengan pasar negara maju, disebabkan oleh beberapa faktor seperti kenaikan upah minimum, kenaikan biaya hidup yang berkelanjutan, dan persaingan ketat untuk mendapatkan karyawan. Kenaikan gaji yang stabil di tahun 2024 juga menandakan optimisme bisnis ditengah ketidakpastian sosial-ekonomi, diimbangi dengan kebutuhan industri untuk tetap kompetitif dalam persaingan talenta saat ini.”  

Sektor Automotive, Life Sciences dan Chemicals di Indonesia memimpin pasar tren kenaikan gaji tahun 2024 

Terlepas dari ketidakpastian yang mungkin ditimbulkan oleh Pemilihan Umum yang akan datang di Indonesia, sebagain besar industri optimis dan memproyeksi kenaikan gaji yang sedikit lebih tinggi. Berdasarkan temuan dari survei TRS, sektor Automotive, Life Sciences, dan Chemicals diprediksi akan memimpin tren kenaikan gaji pada tahun 2024 dengan proyeksi gabungan sebesar 6,8%.

Hal ini mencerminkan persaingan talenta yang akan semakin ketat di industri tersebut, akibat investasi baru dan kebutuhan untuk meningkatkan daya saing gaji. Sedangkan, jika dibandingkan kenaikan gaji di tahun sebelumnya, sektor Consumer Goods (penyedia produk kebutuhan sehari-hari) (6,5%) mengantisipasi kenaikan gaji yang sedikit lebih tinggi.  

Baca Juga : BPS Makassar Siap Akomodasi Data Pertumbuhan Ekonomi Kota Rilis per Triwulan

Namun pada saat bersamaan, di industri High Tech, khususnya perusahaan baru, mengalami tantangan dalam mendapatkan pendanaan dari investor. Perubahan suku bunga juga menjadi salah satu faktor yang memperlambat pertumbuhan investasi. Akibatnya, karyawan di industri High Tech diprediksi menerima kenaikan gaji lebih rendah di tahun 2024 yaitu sebesar 6,3% dibandingkan tahun sebelumnya (2023) sebesar 6,5%.

Douglas Ure, Marsh McLennan Indonesia CEO, menekankan pentingnya mengoptimalkan total rewards dalam strategi tenaga kerja di tahun 2024. Ia mengatakan “Ketika para profesional SDM dan pemimpin bisnis merencanakan tahun depan, sangat penting untuk menyusun ulang program rewards secara strategis dan menyelaraskan dengan nilai dan harapan karyawan. Dengan menghubungkan rewards dengan kinerja dan memperkenalkan benefits non-moneter yang signifikan, diharapkan perusahaan dapat menciptakan tawaran rewards yang lebih menarik. Hal ini tidak hanya akan menjaga daya saing talenta, tetapi juga mendorong keterlibatan dan produktivitas karyawan.” (*)