oleh

Tak Mau Ambil Resiko, Terpaksa Bagian Anestesi Mogok Kerja Di RSUD Maspul Enrekang

ENREKANG, koranmakassarnews.com — Sejumlah penata anestesi melakukan mogok kerja, akibatnya sudah lebih sepekan RSUD Maspul Enrekang tidak melakukan layanan bagi pasien yang akan menjalani operasi. Seluruh pasien yang akan dioperasi terpaksa harus di rujuk ke rumah sakit terdekat semisal pasien di Kecamatan Maiwa di rujuk ke Sidrap dan pasien dari Duri Kompleks dirujuk ke Toraja.

Mogok kerja yang dilakukan oleh beberapa penata anestesi lantaran selama ini dokter anestesi dr. Azis jarang berada di rumah sakit padahal seharusnya jika akan dilakukan operasi dokter anestesi melakukan komunikasi terlebih dahulu dengan pasien sebelum melakukan persetujuan operasi.

Selain itu dokter anestesi juga harus berada dalam kamar opersi untuk memantau jalannya operasi. Dan selama ini ternyata yang terjadi 99 persen anestesi dilakukan oleh penata anestesi tanpa pemantauan Dokter Spesialis.

Perlu diketahui, Dokter anestesi adalah dokter spesialis yang memiliki tanggung jawab memberikan anestesi (pembiusan) sebelum pasien menjalani operasi atau prosedur medis lainnya. Tidak mau mengambil resiko, maka para penata anestesi melakukan mogok kerja sejak hari senin lalu (28/3/22).

RSUD Maspul Enrekang

Mogok kerja juga dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PP PERDATIN) nomor: 102/SK/PP- PERDATIN/XI 2021 antara lain menyebutkan semua tindakan anestesi dan Sedasi harus dilakukan oleh dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif. Dalam melakukan tindakan anestesi dan Sedasi harus mengutamakan Fatient Safaty.

” Sudah ada keputusan yang melarang kita melakukan tindakan pembiusan. Pembiusan atau anestesi hanya bisa dilakukan oleh dokter spesialis”, terang beberapa orang penata anastesi

” Ini dokter selama bertahun-tahun selama dia kerja jarang sekali masuk. Lebih baik kami terbuka sekarang, daripada kami yang di kira lambat melakukan pelayanan”, kata salah satu penata anestesi RSUD Maspul.

baca juga : Dokter Anastesi Tak Ada di Tempat, Layanan Operasi RSUD Masenrenpulu Enrekang Ditutup Sementara

” Diakan juga main di Toraja dirumah sakit swasta, padahal pekerjaan pokoknya disini. Seharusnya jangan direncanakan operasi kalau dia keluar daerah. Kasihan orang sudah di PCR, sudah dipasang infus, sudah menunggu semalam, Sudah masuk kamar opersi ternyata tidak ditindaki”, sambungnya.

Aksi mogok operasi ini adalah protes atas kejenuhan para penata anestesi yang selama ini bekerja tanpa pengawasan dokter bersangkutan. Menurut para penata anestesi, dokter Azis dalam sebulan kadang empat hari masuk kerja, selebihnya koordinasi dilakukan melalui handphone.