oleh

Tim PKK Ormawa LDF RM FT UNM Gelar Pelatihan Pada Petani Rumput Laut Desa Laikang

TAKALAR, koranmakassarnews.com — Tim PKK Ormawa Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) Raudhatul Mujaddid (RM) Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar (FT-UNM) melaksanakan pelatihan penerapan dan perawatan Teknologi Pengering Rumput Laut Berbasis Hybrid Energi Matahari dan Gas LPG dengan Sistem Kontrol Internet of Thinks (IoT) .

Pelatihan dilaksanakan di Dusun Boddia, Desa Laikang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar (Lokasi Utama Mitra PPK Ormawa LDF RM FT-UNM). Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh kelompok nelayan, petani rumput laut dan pemuda tunakarya yang menjadi sasaran dari program PPK Ormawa LDF RM FT UNM.

Pelatihan penerapan dan perawatan teknologi tersebut dilakukan setelah proses pembangunan dan uji coba teknologi sehingga dipastikan teknologi yang diterapkan di masyarakat benar-benar teruji baik dari segi efektifitas dan keamanan.

Pelatihan penerapan dan perawatan teknologi dilakukan sebagai upaya agar memberikan keterampilan kepada masyarakat bagaimana menerapkan dan merawat teknologi yang diberikan, sehingga masa penggunaan teknologi dapat berkelanjutan dan masyarakat terus mendapatkan manfaat dari teknologi yang diterapkan.

Selain itu diharapkan juga masyarakat dan pemerintah Desa Laikang dapat mengembangkan inovasi yang diberikan oleh Tim PPK Ormawa. Muhammad Taufiq Mahasiswa Pendidikan Teknik Otomotif Angkatan 2019 (Ketua Tim PPK Ormawa LDF RM FT-UNM). Menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah salah satu kegiatan inti PPK Ormawa LDF RM-FT UNM yang dimana selain melakukan diversifikasi produk, kami juga menerapkan inovasi teknologi untuk menunjang proses pengolahan pasca panen petani rumput laut Desa Laikang.

baca juga : Tingkatkan Ekonomi Warga Desa Laikang, Tim PKK Ormawa LDF RM FT UNM Gelar Pelatihan

“Pembangunan dan pembuatan teknologi kami lakukan selama kurang lebih 2 bulan di Desa Laikang sehingga teknologi tersebut dipastikan layak digunakan oleh masyarakat”, tambahnya.

Sahrul Alam sebagai pendamping program juga menambahkan bahwa penerapan teknologi pengering rumput laut dengan sistem hybrid energi panas matahari dan gas LPG didasarkan pada keluhan dan kebutuhan masyarakat petani rumput laut desa Laikang.

Pada umumnya teknologi pengering rumput laut dengan sistem solar dryer dome hanya menggunakan energi sinar matahari tetapi kebutuhan petani rumput laut Desa Laikang membutuhkan pengeringan dan rumput laut melimpah pada musim hujan makanya kami berikan inovasi dengan memanfaatkan energi gas LPG sebagai sumber energi panas pada saat musim hujan sehingga petani tetap dapat melakukan pengeringan disaat musim hujan dan mengurangi kerugian masyarakat akibat kerusakan rumput laut dan kualitas yang tidak sesuai standar pasar.

baca juga : Mahasiswa UNM dan UIM Kolaborasi Implementasikan Sistem Pengairan Perkebunan Holtikultura di Jeneponto

Dalam penerapan teknologi pengering rumput laut dan pelatihan yang diberikan TIM PPK Ormawa LDF RM FT-UNM petani rumput laut sangat bersyukur karena diberikan teknologi yang sangat bermanfaat dalam percepatan pengeringan rumput laut, menjaga kebersihan rumput laut dari debu, pasir dan partikel lainnya serta dapat membantu masyarakat dalam melakukan pengeringan rumput laut pada saat musim hujan.

Daeng Tinggi mengungkapkan bahwa inovasi yang diberikan mahasiswa UNM ini sangat membantu masyarakat baik dari segi higenitas rumput laut, percepatan pengeringan dan aktivitas pengeringan dapat dilakukan pada saat musim hujan sehingga dapat mengurangi kerugian kami yang selama ini sering terjadi.

“Saya sangat berharap kegiatan-kegiatan ini terus dilakukan agar dapat membantu kami baik dari peningkatan pengetahuan, keterampilan dan penguatan inovasi teknologi tepat guna yang bermanfaat bagi peningkatan pengolahan dan produktifitas rumput laut di Desa Laikang”, pungkasnya. (*)