oleh

24 Oktober 1950 : Tanggal Pengesahan IDI Ditetapkan Sebagai Hari Dokter Nasional

koranmakassarnews.com — Awal mula penetapan Hari Dokter Indonesia memang tidak dapat ditelusuri di berbagai sumber di internet. Hanya saja, peringatan hari tersebut sangat erat kaitannya dengan Hari Kelahiran Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Jauh sebelum Ikatan Dokter Indonesia diresmikan pada tahun 1950, pada tahun 1911 perkumpulan dokter nusantara membentuk sebuah organisasi yang bernama Vereniging van Indische Artsen.

Namun pada tahun 1962, organisasi dokter Indonesia tersebut mengalami perubahaan nama menjadi Vereniging Van Indonesische Geneeskundigen (VGI). Perubahaan nama tersebut mengikuti kesadaran nasionalisme para dokter pribumi sehingga mengubah kata Indische menjadi Indonesische.

Selama organisasi tersebut berdiri, VIG selalu menyuarakan perjuangan untuk mendapatkan persamaan kedudukan antara dokter pribumi dengan dokter Belanda.

Setelah melewati proses panjang akhirnya perjuangan tersebut berhasil, salah satunya meningkatnya gaji para dokter pribumi dari sebelumnya hanya 50% dari gaji dokter Belanda menjadi 70%. Tidak hanya itu saja, dokter pribumi juga mendapatkan prioritas pertama untuk bisa diangkat menjadi asisten dokter Belanda.

Pada tahun 1940, VIG mengadakan Kongres pertama di Solo. Hasil dari Kongres tersebut yaitu Prof. Bahder Djohan ditugaskan untuk membina serta memikirkan berbagai istilah baru dalam dunia kedokteran.

Tiga tahun kemudian pada masa pendudukan Jepang, VIG dibubarkan dan berganti nama menjadi Jawa Izi Hooko-Kai. Setelah Kemerdekaan Indonesia, perjuangan para dokter di Indonesia semakin menguat.

Dalam sebuah rapat pada tanggal 30 Juli 1950 antara PB Perthabin (Pengurus Besar Persatuan Thabib Indonesia) dan DP-PDI (Dewan Pimpinan Perkumpulan Dokter Indonesia) membentuk PMD WNI atau Penyelenggara Muktamar Dokter Warga Negara Indonesia.

Kepanitiaan tersebut diketuai oleh Bahder Djohan yang bertugas menyelenggarakan Muktamar Dokter WNI untuk mendirikan perkumpulan dokter Indonesia yang baru. Muktamar tersebut akhirnya terlaksana di Deca Park pada tanggal 22 sampai 25 September 1950 yang dihadiri oleh 181 dokter Indonesia dan 62 dokter diantaranya datang dari luar Jakarta.

Tujuan dari muktamar ini yaitu untuk mendirikan sebuah perkumpulan dokter Indonesia yang baru sebagai wadah representasi dunia dokter Indonesia baik dalam maupun luar negeri. Dalam muktamar tersebut, akhirnya terpilih Sarwono Prawirohardjo sebagai ketua umum IDI pertama.

baca juga : 23 Oktober 1856 : Layanan Telekomunikasi Pertama di Indonesia (Hindia Belanda) Mulai Beroperasi di Batavia

Untuk melengkapi dasar hukum, pada tanggal 24 Oktober 1950 panitia pusat IDI yaitu R Soeharto atas nama sendiri dan pengurus lain menghadap notaris R Kadiman. Hal tersebut bertujuan untuk memperoleh dasar hukum berdiri perkumpulan Ikatan Dokter Indonesia agar legalitasnya sah.

Di hari kemudian akhirnya pada hari penetapan legalitas IDI tersebut dijadikan sebagai Hari Dokter Nasional. Nah itulah sekilas tentang sejarah penetapan Hari Dokter Nasional pada tanggal 24 Oktober.

Sebagai warga negara Indonesia yang baik tentu saja kita patut merayakan Hari Dokter Nasional ini sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa para dokter Indonesia.

Apalagi di masa pandemi ini dimana para dokter dan tenaga kesehatan lain menjaga garda terdepan untuk memerangi COVID-19. Mudah-mudahan informasi Sejarah Hari Dokter Nasional 24 Oktober diatas dapat menambah wawasan, serta menjadi referensi untuk kita semua.

Semoga bermanfaat dan Selamat tanggal 24 Oktober, Hari Dokter Nasional!

(sumber : https://www.enkosa.com/2021/09/sejarah-hari-dokter-indonesia.html)