oleh

31 Januari 1926 : Nahdlatul Ulama Didirikan Oleh KH Hasyim Asyari

koranmakassarnews.com — Nahdlatul Ulama (Bahasa Arab : نَهْضَةُ الْعُلَمَاءْ) atau disingkat NU, adalah organisasi Islam terbesar di dunia yang berdiri pada 31 Januari 1926 M / 16 Rajab 1344 H di Kota Surabaya dan bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi. Kehadiran NU merupakan salah satu upaya melembagakan wawasan tradisi keagamaan dan Ahlusunah wal Jama’ah.

Nahdlatul Ulama menganut paham Ahlussunah wal Jama’ah, yaitu sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara Nash (Al Qur’an dan Hadits) dengan Akal (Ijma’ dan Qiyas). Oleh sebab itu sumber hukum Islam bagi warga NU tidak hanya Al Qur’an, dan As Sunnah saja, melainkan juga menggunakan kemampuan akal ditambah dengan realitas empiris.

Maka, di dalam persoalan aqidah, NU merujuk kepada Imam Abul Hasan Al Asy’ari, sedangkan dalam persoalan fiqih, NU merujuk kepada Imam Syafi’i, dan dalam bidang tashawwuf, NU merujuk kepada Imam Al Ghazali. Namun NU tetap mengakui dan bersikap tasamuh kepada para mujtahid lainnya, seperti dalam bidang aqidah dikenal seorang mujtahid bernama Abu Mansur Al Maturidi, kemudian dalam bidang fiqih terdapat tiga mujtahid besar selain Imam Syafi’i, yakni Imam Abu Hanifah, Imam Malik, dan Imam Hanbali, serta dalam bidang tashawwuf dikenal pula Imam Junaid al-Baghdadi

Adapun gagasan “Kembali ke Khittah NU” pada tahun 1984 merupakan momentum penting untuk menafsirkan kembali ajaran Ahlussunnah wal Jamaah, serta merumuskan kembali metode berpikir, baik dalam bidang fiqih maupun sosial, serta merumuskan kembali hubungan NU dengan Negara. Gerakan tersebut berhasil kembali membangkitkan gairah pemikiran dan dinamika sosial dalam NU.

Kepengurusan Nahdlatul Ulama dibedakan menjadi dua, yakni Syuriah (setara legislatif) dan Tanfidziyah (setara eksekutif), jabatan tertinggi Syuriah disebut Rais’ Aam, sedangkan jabatan tertinggi Tanfidziyah disebut Ketua Umum. Rais ‘Aam adalah jabatan tertinggi Syuriah yang tugas-tugasnya dibantu oleh Wakil, Katib, dan A’wan.

baca juga : 30 Januari 2013 : Batavia Air Dinyatakan Bangkrut Oleh Putusan Pengadilan Niaga Jakarta

Jabatan Rais ‘Aam pertama kali adalah Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari dengan sebutan Rais Akbar sebab beliau sebagai pendiri sekaligus pimpinan tertinggi pertama kali di dalam Nahdlatul Ulama. Saat ini pejabat Rais ‘Aam masa khidmat 2022-2027 adalah KH. Miftachul Akhyar.

Ketua Umum adalah jabatan tertinggi Tanfidziyah selaku pelaksana yang didampingi oleh Wakil, Sekretaris Jenderal, dan Bendahara. Jabatan Ketua Umum pertama kali adalah KH. Hasan Gipo. Saat ini pejabat Ketua Umum masa khidmat 2021-2026 adalah KH. Yahya Cholil Staquf. (sumber wikipedia)