oleh

Alumni 94 MTsN 1 Makassar Kunjungi Korban Kebakaran Karuwisi

koranmakassarnews.com — Komunitas Alumni 94 MTsN 1 Kota Makassar (MTsN 404 Ujung Pandang, -dulu) menyambangi korban kebakaran yang berlokasi di Jalan Keamanan Karuwisi Kec.Panakkukang Kota Makassar, Ahad, 8 September 2019.

Kebakaran yang terjadi pada hari Jumat sore lalu menghanguskan puluhan rumah warga dan kios yang ada di pasar Karuwisi. Namun tidak ada korban jiwa.

Akibat peristiwa kebakaran tersebut mendorong komunitas Alumni 94 MTsN 1 Kota Makassar berinisiatif untuk berkunjung ke lokasi korban kebakaran serta memberikan bantuan sebagai bentuk kepedulian dan keprihatinan terhadap warga yang terdampak musibah kebakaran tersebut.

Muhammad Nur salah seorang alumni 94 MTsN 1 Makassar yang juga pengurus pada komunitas tersebut saat di konfirmasi oleh awak media mengutarakan ” kunjungan kami, Alumni 94 MTsN 1 Kota Makassar merupakan wujud kepedulian dan rasa prihatin kami atas musibah yang menimpa warga Karuwisi, rumah dan harta benda ludes terbakar api.

“Tentu sangat penting menjadi perhatian bagi semua pihak untuk bahu membahu memberikan bantuan untuk meringankan penderitaan dan kerugian materil akibat dari kebakaran tersebut, hal tersebut yang mendorong kami untuk berkunjung dan memberikan bantuan, dan mudah-mudahan apa yang teman-teman alumni berikan dapat bermanfaat bagi korban kebakaran, pungkas Muhammad Nur mengakhiri.

baca juga : KNPI Kota Makassar Salurkan Bantuan Kepada Korban Kebakaran di Karuwisi

Di tempat terpisah, Ketua Alumni 94 MTsN 1 Kota Makassar, Saprianto saat dihubungi via telepon selulernya menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi atas inisiatif teman-teman Alumni 94 untuk berkunjung ke korban kebakaran Karuwisi.

Lanjut Anto biasa disapa “kunjungan tersebut tidak semata-mata datang memberikan bantuan namun yang terpenting adalah adalah kedatangan teman-teman memberikan support, semangat dan spirit kepada korban kebakaran agar sabar dan tabah atas musibah yang dialami.

“Semuanya diserahkan kepada Allah SWT. Adapun bantuan yang diberikan sebagai bentuk dukungan materil yang tentu paling tidak dapat meringankan beban akibat bencana kebakaran yang di alami”, tutup Saprianto. (*)