oleh

Arqam Azikin: Dua Atau Tiga Pasang Capres Menarik Untuk Dicermati

JAKARTA, koranmakassarnews.com — Isu terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang hanya diikuti dua poros, atau dua pasang calon (Paslon) dalam beberapa pekan ramai dibahas jelang pendaftaran bakal calon presiden (Bacapres) dan wakil presiden (Bacawapres) yang memang menarik untuk diikuti.

Hal tersebut dicermati juga oleh Analis Politik & Hankam dari Universitas Muhammadiyah Makassar, Arqam Azikin  mengatakan bahwa sepekan terakhir ini menarik untuk dicermati terkait pasangan Capres apakah dua pasangan atau tiga pasangan.

“Terkait pasangan Capres apakah dua pasangan atau tiga pasangan memang menarik untuk dicermati,” tutur Doktor di bidang Analis Politik & Hankam ini kepada media, jumat (29/9/23).

Arqam menilai untuk pasangan Capres Ganjar Pranowo yang sangat ideal ada dua profesor dari basis Nahdiyin. Mereka adalah Prof Mahfud MD dan Nazaruddin Umar.

“Keduanya punya pengaruh untuk kalangan Nahdiyin khususnya untuk provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah,” ungkap pengajar ilmu politik ini.

Arqam Azikin

Kemudian menurut pria kelahiran Kota Parepare untuk bakal calon pasang Prabowo Subianto muncul nama Erick Thohir dan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY. Namun Arqam menilai sosok AHY sebenarnya punya kans.

“Kalau AHY sudah barang tentu punya basis suara. Dia Ketua Umum Partai sedangkan Erick Thohir belum memiliki basis jaringan suara hanya menunjukan pada survei pada tingkat kesukaan,” lanjut Arqam.

Dosen Unismuh Makassar juga melihat sisi kelayakan AHY yang punya pengurus hingga tingkatan kecamatan dan lebih real selaku Ketum partai, ketimbang Erick.

Sedangkan Airlangga Hartarto Ketua umum partai Golkar itu dinilai Arqam belum keluar dari angka 2 persen.

baca juga : Denny JA; Efek Lagu Capres, Ketika Pemimpin Bernyanyi

“Airlangga belum keluar dari angka 2 persen. Walaupun partai Golkar secara struktur partai ini punya pengurus hingga tingkat kelurahan, namun menko perekonomian ini perolehan angka elektabilitas masih belum terlihat ada kemajuan,” bebernya.

Arqam juga menambahkan untuk figur Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar perlu dicermati pula. Apakah kedua pasangan ini nantinya bisa menambah partai politik.

“Tapi kedua pasangan di Jakarta masih saling tarik menarik, ini yang perlu dicermati, hingga menit terakhir nanti saat pendaftaran,” pungkasnya. (*)