oleh

Baznas Makassar Serahkan Kursi Roda ke Penderita Stroke Asal Pulau Kodingareng

Di Sulawesi Tenggara itu pula, Rahmi pernah dibantuan biaya perawatan—termasuk dari penggalangan dana dari mahasiswa. Hanya saja, daya tersebut tidak kesampaian secara utuh dari seseorang .

Untung saja, ada bantuan dana lebih satu juta rupiah dari Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara di Bau bau, untuk biaya kembali ke Kodingareng.

Penderitaan Rahmi lainnya, lantaran sebagian keluarganya tidak menerimanya dengan baik, hingga dia dan suaminya untuk sementara ditampung di Rumah Pasien Singgah di Kompleks Perumahan Dosen Unhas Blok GB 21 Makassar (belakang masjid ikhtiar, Tamalanrea.

baca juga : BAZNAS Makassar Siapkan 40 Ton Beras Bagi Petugas Kebersihan

Saat penyerahan kursi roda, Ramli hanya terbaring, sambil sesekali menahan sakit. Dia meminta didoakan agar cepat lepas dari penderitaannya. Beberapa belatung juga pernah keluar dari lukanya. “Saya, mau berobat. Saya mau kontrol di rumah skait. Yang penting saya sembuh,” ujarnya dengan terbata bata.

Sementara untuk menyambung hidup dan melanjutkan sisa sisa hidup, Daeng Nasir tidak bisa bekerja sebagai buruh harian di bangunan lseperti dulu lagi—karena sudah termakan usia. Dia memilih menjaid nelayan di Kodingareng, sebuah pulau yang masih masuk Kota Makassar.

“Hanya saja, sebagai nelayan, peralatan saya kurang. Saat ini saya juga butuh peralan itu, tetapi belum memiliki modal, lantaran biaya pengobatan istri terkuras. Untung saja, ada rumah singgah ini, sehingga bisa menekan pengeluaran,” tuturnya. (din pattisahusiwa)