oleh

Bukber, Wakil Ketua KONI Sebut Pertina Sulsel Cabor Paling Aktif

MAKASSAR, koranmakassarnews.com | Pengurus KONI Sulawesi Selatan (Sulsel) yang diwakili Sekretaris Umum Mujibulrahman dan dua Wakil Ketua Herman Hading dan Prof Wasir Thalib menghadiri acara buka puasa bersama jajaran Pengurus Provinsi Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pengprov Pertina) Sulsel di Cafe Ombak, Ahad (31/03/2024).

Dalam sambutannya Ketua Umum KONI Sulsel yang diwakili Wakil Ketua KONI Sulsel Prof Wasir Thalib mengakui, ditengah keterbatasan bantuan yang diberikan KONI Sulsel namun Pertina di tangan Harpen Reza Ali mampu menorehkan prestasi yang luar biasa. Terbukti 12 atlet mampu meraih tiket PON pada Pra PON 2023 lalu.

“Pertina Sulsel salah satu cabang olahraga yang paling aktif di Sulsel. Sebanyak 12 atlet lolos PON Aceh – Sumut. Ini pencapaian yang sangat luar biasa,” ungkap Prof Wasir.

Termasuk saat Pertina Sulsel menjadi tuan rumah Pra PON di Makassar. Pertina Sulsel berhasil menjalankan semua kegiatannya.

“Ini patut kita apresiasi karena sedikit bantuan tapi banyak mengukir prestasi dan sukses meloloskan banyak atlet ke PON. Sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi,” tambah Prof Wasir.

Sementara itu Harpen Reza Ali menjelaskan saat ini Pertina Sulsel tengah menyiapkan 12 atlet guna menghadapi PON XXI XXI Aceh – Sumut yang akan berlangsung pada September 2024. Ke-12 atlet tersebut saat ini tengah menjalani pemusatan latihan sejak akhir 2023 lalu. Pemusatan latihan berlangsung di dua tempat, GOR Pemuda Jl. AP. Pettarani dan Sasana Hasanuddin Kodam XIV/Hsn.

Para atlet dilatih pelatih berpengalaman. Diantaranya Albert Lala’ar, Abdullah dan Dufri Masihor. Nama terakhir adalah mantan petinju Indonesia peraih medali emas SEA Games 1998.

“Alhamdulillah pada Pra PON di Makassar dan Kupang, kita berhasil meloloskan 12 atlet menuju PON. Sekaligus keluar sebagai juara umum. Semoga para atlet kita bisa tampil baik dan mengangkat nama Sulsel di kancah nasional,” kata Harpen Reza Ali.

Ke 12 atlet tinju Sulsel masing-masing delapan orang kategori putra. Yakni Haris Mongga (kelas 80 – 86 Kg), Kore Fira (kelas 71 – 75 Kg), Abraham Masihor (kelas 57 – 60 Kg), Josua Holy Masihor (kelas 51 – 54 Kg), Ariel Sharin Latuheru (kelas 54 – 57 Kg) dan Samsudin Sirajudin yang turun di kelas 46 – 48 Kg putra

Sedangkan dari kategori putri yakni Maria (kelas 57 – 60kg), Feby Meilanda (kelas 54 – 57 Kg), Hindriawati Haer (kelas 52 – 54 Kg dan Andini di kelas 45 – 48 Kg.

Sementara itu mantan Ketua Pertina Sulsel Adi Rasyid Ali yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Makassar ini menambahkan, prestasi Pertina Sulsel saat ini sangat luar biasa. Hanya saja memang butuh dukungan anggaran dari Pemprov Sulsel.

baca juga : Sekum KONI Hadiri Rapat Anggota Sekaligus Melantik Pengurus PASI Sulsel

“Kita tau, sekarang KONI Sulsel juga masih kekurangan anggaran. Padahal PON sudah di depan mata. Karena itu kita berharap Pemprov Sulsel bisa memikirkan hal ini agar para atlet bisa lebih termotivasi untuk lebih berprestasi,” katanya.

ARA, sapaan menjelaskan, mengurus olahraga memang tidak gampang. Apalagi anggaran yang disiapkan oleh Pemprov Sulsel sangat minim. Pengurus Cabor harus menyiapkan dana cadangan dari saku pribadi. Ia kemudian menjelaskan pengalamannya saat dia menjadi ketua Pertina Sulsel. Bantuan dari Pemprov dan KONI Sulsel pun sangat minim.

“Ya, mau tidak mau, suka tidak suka harus keluar duit pribadi. Apalagi kalau harus mengikuti kejuaraan di daerah lain. Itu risiko mengurus olahraga. Harus siap berkorban,” ujar ARA yang pernah dua musim mengelola PSM bersama kakak kandungnya A Reza Ali.

Legislator DPRD Makassar dari Fraksi Partai Demokrat ini mengingatkan kalau mau berprestasi tentu anggarannya juga harus prestasi. “Kalau kurang, mau bikin apa. Mengelola cabor ini memang agak susah. Di sisi lain pengurus juga harus menyediakan dana cadangan. Kalau tidak, jangan harap bisa berprestasi,” ujar ARA.(*)