oleh

Dukung Program Nasional Penanganan Stunting, Pj Bupati Wajo Buka Rakor TPPS

WAJO, koranmakassarnews.com — Masalah stunting di Kabupaten Wajo sangat perlu mendapatkan perhatian. Hal ini dikarenakan adanya kenaikan prevalensi stunting berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 yaitu 28,6 % yang sebelumnya di tahun 2021 yaitu 22,6 %.

Hal ini disampaikan Penjabat Bupati Wajo Andi Bataralifu saat membuka rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tahun 2024 di Ruang Pola Kantor Bupati, Rabu (20/3/2023).

“Tentunya diperlukan upaya yang luar biasa untuk menurunkan angka prevalensi tersebut,” kata Direktur Fasilitasi Kepala Daerah dan DPRD Kemendagri ini.

Andi Bataralifu mengatakan, kalau ini erat hubungannya dengan pencapaian target pemerintah di tahun 2024 dimana prevalensi stunting ditargetkan 14%, sehingga perlu ada percepatan langkah untuk menurunkannya.

Secara teknis, kata dia, Perpres Nomor 72 Tahun 2021 dituangkan dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI). Pendekatanan dalam pelaksanaan RAN PASTI, yakni dengan pendekatan keluarga berisiko stunting yang dilakukan dengan intervensi hulu, yaitu pencegahan lahirnya bayi stunting dan penanganan balita stunting.

Selain itu, melalui pendekatan multi sektor dan multi pihak melalui pentahelix, yaitu menyediakan platform kerjasama antara pemerintah dan unsur pemangku kepentingan (dunia usaha, perguruan tinggi, masyarakat, dan media).

“Dan pendekatan intervensi gizi terpadu dengan melakukan intervensi spesifik dan sensitif, yang berfokus pada kesehatan dan kecukupan gizi 3 bulan calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca persalinan, baduta dan balita, didukung dengan penyediaan sanitasi, akses air bersih serta bantuan sosial. Kita harapkan target penurunan stunting dapat tercapai,” ujarnya.

Andi Bataralifu juga mengungkapkan, dua komponen penting yang wajib berjalan beriringan untuk dapat mendukung percepatan penurunan stunting di Bumi Lamaddukkelleng. Yakni komitmen pentahelix dalam bekerjasama dan bermitra, untuk dapat saling mendukung intervensi penurunan stunting, secara holistik integratif serta memiliki keterukuran target yang jelas dn kunjungan ke posyandu bisa mencapai target 100 %.

Orang Nomor Wahid di kabupaten yangdikenal dengan Kota Sutera ini mengharapkan Camat untuk memfasilitasi serta mengkoordinir desa dan kelurahan.

baca juga : Sinergitas Pembinaan Masjid dan Umat, Ketua DMI Sambangi Pj Bupati Wajo

“Pastikan kegiatan untuk penurunan dan pencegahan stunting di tingkat desa dan kelurahan, teralokasi lewat Dana Transfer Desa dan dana yang dikelola kelurahan, melalui 5 paket layanan pokok yaitu: Layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA); Konseling Gizi Terpadu; Perlindungan Sosial; Sanitasi dan Air Bersih serta Layanan Pendidikan Anak Usia Dini serta dana PMT lokal agar tepat sasaran,” ujarnya,

Andi Bataralifu mengharapkan agar melalui rapat koordinasi TPPS Kabupaten ini, masing-masing stakeholder dapat mengambil perannya masing-masing, untuk bekerja sama melakukan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Wajo.