oleh

Dwi Fungsi HM Amin Syam

koranmakassarnews.com — HM Amin Syam, berpulang. Sosok di bab terakhir di kancah “Dwi Fungsi ABRI” era orde baru di Sulsel. Juga, sekaligus bab pembuka yang menghantar percaturan politik nasional di Sulsel, memasuki gerbang reformasi.

Mengemban peran Dwi fungsi ABRI, berkonsokuensi baginya, bagai “dua sisi mata koin”. Dirinya tulen tentara, Meyjen TNI (Purn). Pula saat yang sama, mesti mewujud seorang politisi yang dikaryakan TNI AD bertaruh di gelanggang politik praktis.

Sebelumnya, seorang tentara aktif, dikaryakan memimpin Kabupaten Enrekang sebagai Bupati. Seterusnya, setelah melewati tarik ulur politik yang panjang, lahirlah konsensus kembali mengkaryakan Amin Syam memimpin Golkar Sulsel, parpol yang tak lain didirikan segolongan TNI AD. Kelak menghantar dan 32 tahun era orde baru, menggawangi Soeharto sebagai Presiden RI.

Gilirannya, sebagai pimpinan parpol pemenang pemilu di akhir Orde Baru, Amin Syam memimpin DPRD Sulsel. Dan setelahnya, laiknya berlanjut dikaryakan sebagai Gubernur Sulsel. Tapi, apa daya, dirinya kelak “ditelikung” internal sendiri, konon oleh para seniornya di lingkungan purnawirawan TNI AD di Sulsel.

Tahun 1998, era reformasi datang, Orde Baru tumbang. Memenuhi hajat reformasi, Golkar ikut mereformasi diri, lewat Paradigma Barunya. Salah satunya, memutus mantai rantai “tiga jalur” ABG (ABRI, Birokrasi, Golkar). Golkar akhirnya mandiri, lepas dari bayang-bayang Dwi Fungsi ABRI.

Orde Baru boleh tumbang, tapi memasuki gerbang awal reformasi, Amin Syam tetap dipercaya memimpin Golkar Sulsel. Di bawah kepimimpinannya, Pemilu 1999 di awal reformasi, Golkar tetap pemegang mayoritas kursi di DPRD Sulsel. Amin Syam tetap sebagai Ketua DPRD Sulsel.

Penulis bersama alm HM Amin Syam saat di Golkar

Kelak, kursi mayoritas “plus” itulah pada Pilgub 2003 yang memilih dan menghantar Amin Syam sebagai Gubernur Sulsel. Wakilnya Syahrul Yasin Limpo, tak lain adalah mantan sektetarisnya di Golkar dan juga mantan Ketua AMPI Sulsel, ormas kepemudaan yang didirikan Golkar.

Amin Syam Gubernur Sulsel. Juga, sekaligus tetap memimpin Golkar Sulsel. Menuju periode kedua sebagai Gubernur, seiring hasil Pemilu 2014, kursi diraih Golkar di DPRD Sulsel tetap mayoritas, sebagai Ketua Golkar Sulsel, dirinya masih punya peluang besar melaju pada periode kedua, menduduki kursi orang nomor satu di Sulsel.

Apa daya, lahir kebijakan baru. Pilkada tak lagi melalui pemilihan anggota DPRD, tapi dilaksanakan secara langsung melalui pilihan rakyat. Pilgub langsung pertama kali dilaksanakan di Sulsel 2007. Dan setelah melalui pertaruhan politik panjang dan proses hukum teramat dramatis, incumbent Amin Syam berpasangan Mansyur Ramli, akhirnya dinyatakan takluk. Dimenangkan pasangan Syahrul Yasin Limpo, dan Agus Arifin Nu’mang.