oleh

Jalan Hutan Tropis Indonesia Menuju Harapan Dunia

Pada bidang kehutanan, Indonesia berhasil menghentikan konversi hutan alam dan lahan gambut seluas 66 juta hektar, lebih besar dari luas gabungan Inggris dan Norwegia. “Tahun lalu kami telah mencapai laju deforestasi terendah dalam beberapa dekade, serendah 0,1 juta hektar, sekaligus memangkas 82% kebakaran hutan kami. Semua ini dicapai saat dunia menyaksikan meningkatnya deforestasi serta kebakaran hutan yang merusak di berbagai negara,” Kata Agus Justianto.

Agus Justianto menambahkan bahwa Indonesia saat ini sedang merehabilitasi 620.000 hektar hutan bakau dan akan selesai pada tahun 2024, hal ini merupakan kegiatan rehabilitasi yang terluas di dunia dengan penyerapan karbon empat kali lipat dibandingkan dengan hutan tropis.

baca juga : Multiusaha Kehutanan sebagai Upaya Mitigasi Perubahan Iklim

Lebih lanjut dijelaskan terkait dengan kebijakan pemulihan ekonomi. “Untuk mengatasi situasi pandemi ini, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk membantu menggairahkan perekonomian melalui beberapa intervensi antara lain mendukung UMKM, percepatan pembangunan hutan rakyat, dan berbagai dukungan industri berbasis kayu yang dipadukan dengan dukungan pemerintah terhadap pemenuhan persyaratan pasar seperti jaminan legalitas kayu,” jelasnya.

Agus Justianto menekankan adanya prioritas pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kerjasama dalam perubahan iklim menggunakan pendekatan keseimbangan selama masa kepresidenan G20 Indonesia pada tahun 2022.

Selanjutnya, Indonesia kembali melakukan intervensi pada agenda kedua yaitu penyampaian progres implementasi rencana strategis PBB pada sektor kehutanan tahun 2017 – 2030. Agenda ini membahas bagaimana kontribusi sukarela negara anggota di tingkat nasional dan bagaimana tindaklanjutnya pada tema-tema prioritas pembangunan kehutanan.

Agus Justianto mengutarakan pandangan Indonesia yang menyoroti beberapa kemajuan Indonesia dalam Kontribusi Nasional Sukarela – Voluntary National Contribution (VNC).

Sesuai dengan VNC Indonesia yang telah disampaikan pada Sidang UNFF ke 14 tahun 2019, terdapat 5 (lima) target yang menjadi tujuan Indonesia yang disejajarkan dengan rencana strategis PBB di sektor kehutanan. Target pertama  yaitu Indonesia berupaya menekan laju deforestasi menjadi 0,45 juta ha. Dalam kesempatan tersebut, Agus Justianto menyampaikan bahwa Indonesia telah melampaui target untuk menekan laju deforestasi yaitu secara substansial telah mengurangi laju deforestasi hingga 0,1 juta ha pada tahun 2020.

Terkait target kedua, Agus Justianto mengatakan bahwa Indonesia telah melampaui target alokasi perhutanan sosial total seluas 12,7 juta ha. Menurutnya per Maret 2021, terdapat 4,5 juta hektar akses perhutanan sosial dialokasikan kepada hampir 7000 kelompok tani hutan, 930 ribu kepala keluarga yang dibantu 1.250 penyuluh. Hal ini juga telah melahirkan 7.529 kelompok usaha perhutanan sosial dan berhasil meningkatkan produktivitas dan nilai komoditas pertanian dan non pertanian, serta industri kecil pedesaan.