oleh

Kadir Halid : Pernyataan Ketua Golkar Makassar Bukan Sebuah Keputusan Mutlak

koranmakassarnews.com —  Pernyataan Ketua DPD II Partai Golkar Makassar, Farouk M. Beta usai bertemu dengan Ketua DPD I Golkar Sulsel, Nurdin Halid di Mapala, ahad kemarin (19/1/20) tentang usulan DPD II ke DPP bakal calon walikota Makassar yang akan diusung oleh Partai Golkar dengan satu nama yakni Irman Yasin Limpo (None), ditampik Ketua Penjaringan bakal calon kepala daerah Partai Golkar A. Kadir Halid.

Menurut Kadir Halid saat dikonfirmasi, senin (20/1/20) via whatsapp menyatakan bahwa DPD I belum menyepakati nama-nama yang akan dikirim ke DPP dikarenakan menunggu hasil survei terakhir.

“Semua DPD Kabupaten/Kota menunggu hasil survei terakhir yang sedang berjalan termasuk Kota Makassar, setelah ada hasil survei mungkin minggu terakhir januari ini sudah ada semua hasilnya, jadi setelah hasil survei terakhir kami akan melaporkan kepada ketua harian atau PO baru kemudian disepakati nama-nama yang akan dibawa ke DPP”, kata Kadir Halid.

Mantan legislator DPRD Sulsel ini mengkonfirmasi bahwa pernyataan yang dikeluarkan oleh Ketua DPD I Kota Makassar bukan dari tim 9 yang dibentuk oleh DPD I Sulsel.

“Jadi itu pernyataan yang dikeluarkan oleh Ketua Golkar Makassar, bukan tim 9 karena pekerjaan kami belum selesai, makanya belum melaporkan Kepada Ketua DPD I dan pengurus harian, belum ada keputusan di tim 9, tunggu hasil survey yang sementara berjalan, kemudian putusan tim 9 dibawah ke rapat pleno atau rapat pengurus harian, seperti itu mekanismenya bukan hanya Makassar tapi semua kab/kota yang ikut pilkada 2020”, jelas Kadir Halid.

Baca Juga : Uji Kompetensi Golkar, Deng Ical Tawarkan Konsep Partisipasi Publik, Berikut Pemaparan Konsep 6 Bakal Calon Wali Kota Makassar

Terkait dengan pertemuan terakhir Ketua DPD I dengan DPD II menurutnya bagian dari permintaan aspirasi terakhir dari ketua DPD I kepada DPD II dan bukan sebuah keputusan mutlak.

“Memang kemarin ketua DPD I mengundang ketua DPD II meminta aspirasi terakhir dari masing-masing ketua dari nama-nama yang beredar itu, jadi hanya berupa informasi, kalau aspirasi DPD II sama dengan nama yang keluar tidak masalah, tapi kalau berbeda nanti disampaikan lagi, jadi belum ada nama yang dikirim ke DPP”, pungkasnya. (*)