MAKASSAR, koranmakassarnews.com — Kembali aksi penipuan menawarkan bantuan melalui media sosial atau pesan Whatsapp dengan berbagai persyaratan yang tidak jelas kembali terjadi, kali ini nama Kepala Dinas PU Kota Makassar Zuhaelsi Zubir yang dicatut sebagai pemberi bantuan.
Untuk mencegah meluasnya korban, Zuhelsi Zubir pun mengeluarkan himbauan kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap penipuan yang menggunakan namanya
Dalam pernyataannya, Kadis PU Makassar menegaskan bahwa tidak pernah memberikan instruksi kepada siapa pun untuk menawarkan bantuan melalui media sosial atau pesan Whatsapp. Ia juga mengimbau masyarakat untuk selalu memastikan informasi yang diterima dari pihak yang bersangkutan terlebih dahulu.
“Kami meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan penawaran bantuan dari pihak yang tidak jelas identitasnya. Apabila ada aduan atau pertanyaan seputar Dinas PU Kota Makassar, silakan menghubungi kami melalui media sosial resmi kami atau datang langsung ke kantor kami,” ujar Zuhelsi Zubir. Minggu (7/5./23)
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya selalu siap untuk memberikan informasi yang akurat dan terpercaya kepada masyarakat. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menghindari penipuan yang merugikan masyarakat.
baca juga : Dinas PU Makassar Perbaiki Jalan, Penantian Panjang Warga Kompleks BPH Terjawab Sudah
“Kami berkomitmen untuk memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat. Oleh karena itu, kami selalu siap untuk memberikan informasi yang akurat dan terpercaya seputar layanan kami. Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak keamanan untuk mengantisipasi penipuan yang merugikan masyarakat,” tambahnya.
Zuhelsi Zubir menghimbau masyarakat untuk tidak terkecoh dengan modus penipuan seperti ini dan selalu berhati-hati dalam menerima tawaran bantuan dari pihak yang tidak jelas identitasnya. Jika terdapat indikasi penipuan, masyarakat diminta untuk segera melaporkannya ke pihak keamanan terdekat.
Dalam situasi seperti ini, penting bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap penipuan yang menggunakan nama atau identitas orang lain.
Selalu pastikan informasi yang diterima berasal dari sumber yang terpercaya dan jangan ragu untuk melakukan verifikasi terlebih dahulu sebelum memberikan informasi pribadi atau melakukan transaksi. (*)