oleh

Kunker Wakil Rakyat ke Tiga Lokasi Disoal Oleh PMII Cabang Maros

MAROS, koranmakassarnews.com — Seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Maros periode 2019-2024 yang berjumlah 35 baru-baru telah mengikuti kunjungan kerja di Balikpapan dan Jakarta, bahkan ada informasi sebagian dari mereka pergi berlibur’ ke Malaysia.

Padahal baru saja anggota DPRD Maros itu mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) dengan tema “Sinergitas Pencegahan KKN Dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Serta Pedoman Penyusunan APBD 2023” berlangsung selama 4 hari, yakni 24-27 November 2022, bulan lalu.

Dimana kegiatan Bimtek itu turut dihadiri Bupati Maros, AS. Chaidir Syam, Kapolres Maros Awaluddin Amin, Kajari Maros Muh. Noor Ingratubun dan Ketua DPRD Maros, Andi Patarai Amir sebagai pemateri Bimtek tersebut.

Kunker wakil rakyat tersebut menuai kritikan dari Ketua Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Maros, Muh. Haidir Idris, sesuai keterangan tertulisnya ke redaksi, Selasa, (13/12/2022).

“APBD Maros baru saja ditetapkan pada Rabu, 23 November 2022 lalu, kemudian pada tanggal 24-27 November 2022 semua anggota DPRD Maros, Bupati Maros, Kapolres dan Kejari langsung berangkat untuk mengikuti bimtek terkait pedoman penyusunan APBD Maros 2023 padahal APBD TA. 2023 sudah ditetapkan, menurut kami ironis, dan buang-buang anggaran publik”, ungkapnya.

Lebih lanjut Haidir katakan, APBD Maros TA. 2023 baru saja disahkan melalui paripurna DPRD dan Bupati Maros mengalami defisit 78 milyar, bahkan Pemkab Maros dan DPRD Maros sudah bersepakat untuk berutang ke PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) sebesar Rp. 110 milyar, untuk proyek pembangunan pasar dan rumah sakit.

“Belum lagi ancaman resesi ekonomi yang akan melanda dunia tahun depan 2023, tentu daerah Maros akan merasakan dampaknya, sebagaimana hal ini selalu ditekankan Presiden Jokowi”, tambah Haidir.

Perekonomian global pada tahun 2023 diperkirakan bakal suram, bahkan Bank Dunia menyebutkan ada risiko terjadinya resesi, lanjut Haidir lagi.

baca juga : PMII Maros Kecam Pelaku Pembusuran Terhadap Salah Seorang Kadernya

Pandemi COVID-19 ditambah invasi Rusia ke Ukraina yang belum ada tanda-tanda mereda, kian memperparah rantai pasok global, termasuk komoditas utama energi dan pangan, sehingga mendongkrak harga. Tanpa ada pengendalian, inflasi bakal melejit sehingga meruntuhkan daya beli.

“Kami berharap, legislatif maupun eksekutif agar fokus menjalankan program-program ekonomi kerakyatan yang bersumber Pemerintah Pusat dan program Pemkab Maros sendiri demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Maros, dan kami juga menilai Pemkab Maros dibawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Maros, AS. Chaidir Syam dan Hj. Suhartina Bohari seakan tidak fokus yang jelas dalam mengarahkan pembangunan, apakah fokus ke infrastruktur fisik atau peningkatan sumberdaya manusia (SDM)”, tegasnya.