oleh

Outlook Wisata Bahari Sulawesi Selatan

koranmakassarnews.com — Sulsel merupakan geographic pesisir dan pulau-pulau. Sebagai hub di Indonesia bagian timur dan tengah, di mana wilayah timur Indonesia merupakan rujukan pengembangan wisata bahari nasional. Dengan garis pantai yang beragam kountur sepanjang 1.970an km serta Kepulauan sejumlah 360an serta kewenangan perairan laut sejauh 12 nautical miles, maka hal ini merupakan kekuatan sumber alam daya laut yang bisa dioptimalkan pada segmen perikanan, parawisata, serta ekologi. Kesemuanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi serta efek domino yang luas.

Sisi Selatan pulau Sulawesi yang merupakan provinsi Sulawesi Selatan dikelilingi oleh selat Makassar, Teluk Bone, laut Flores, serta laut Jawa. Di perairan ini tersebar pulau -pulau sejumlah 360 an termasuk diantaranya Kepulauan dan perairan Spermode yg bertebaran di sepanjang pesisir barat Sulawesi Selatan. Spermode merupakan gugusan pulau-pulau dengan ciri serta ekologi yang sama serta terhubung antara satu dengan yang lainnya. Pulau-pulau ini juga merupakan barriers bagi pesisir kota Makassar dan sepanjang pesisir barat Sulawesi Selatan.

Kekuatan wisata bahari Sulsel tidak hanya teridentifikasi oleh keberadaan spermode, tetapi juga potensi Selayar dengan Taka Bonerate serta Bira dan sekitarnya yang merupakan produk wisata bahari berstandard international dan masih banyak potensi lainnya yang tersebar hingga ke perairan perbatasan Bali dan Jawa timur.

Salah satu keunggulan spermode karena jarak dekat yang menghubungkan potensi pulau-pulau serta perairan yang menyuguhkan keindahan bawah laut, sosial budaya masyarakat pulau, ekologi yang sehat, serta olah raga perairan lainnya yang memungkinkan dikemas dalam paket tour kompetitif serta terjangkau. Karena prinsip wisatawan adalah multi interaktif, tidak satu pun wisatawan yang hanya mengunjungi 1 produk wisata. Adalah kesempatan bagi kebijakan parawisata daerah ini mengemas secara marketable.

Daerah ini harus mampu memanfaatkan segala potensi bahari yang dimiliki, apalagi di era pandemic atau pasca pandemic nantinya rujukan wisata yang aman adalah wisata alam, yang diantaranya wisata bahari di mana Sulsel memiliki segalanya. Berbicara soal ragam produk wisata bahari, sebaran terumbu karang yang ada di Sulsel merupakan bagian dari segi tiga terumbu karang dunia, pusat rehabilitation terumbu karang di Indonesia terdapat di pulau Badi Pangkajene Kepulauan yang saat ini menjadi pusat studi terumbu karang dunia, inventory spesies bawah laut yang banyak dan beragam tersebar di perairan Sulsel, sebaran pulau pulau pasir putih yang dekat dan aman, dukungan aksesbilitas yang mudah dan cepat, serta kesiapan masyarakat untuk diberdayakan dalam program community base tourism (CBT)

Upaya upaya Promosi sudah dimaksimalkan oleh stakeholders terkait dalam menghadirkan potensi wisata bahari khususnya produk spermode untuk sejajar dengan produk wisata bahari provinsi lainnya. Variasi paket harus dielaborasi sesuai selera pasar yang kompetitif agar distribution belanja wisata dapat dinikmati oleh daerah sekitar destinasi. Pulau Khayangan, Samalona, Keke, Badi hingga Kapoposang merupakan identitas spermode yang bisa di sejajarkan dengan Bunaken, Wakatobi, Teluk Cendrawasih.

baca juga : Naiki Kapal Phinisi, Presiden Tinjau Kesiapan Wisata Bahari di Labuan Bajo

Dengan tingkat kunjungan domestic yang mencapai 7 juta lebih serta mancanegara masih di bawah 250.000 wisatawan. Sangat memungkinkan untuk mengajak mereka interaksi ke spermode sebagai jawaban atas durasi tinggal selama berada di Sulsel khususnya di Makassar. Penyajian information produk wisata bahari yang dikemas dalam variasi paket serta disajikan ke seluruh ruang digital merupakan strategic untuk bersaing dan mempengaruhi calon wisatawan di luar sana.

Nama besar spermode, Selayar/Taka Bonerate, Bira, menjadi modal bagi Sulsel untuk manfaatkan posisi strategy sebagai hub wisata bahari Indonesia Timur. 17 kab/kota pesisir akan diasistensi oleh Badan Promosi Pariwisata Daerah Sulawesi Selatan untuk diperkenalkan potensinya ke seluruh penjuru pasar. Tanggung jawab selanjutnya adalah menjaga daya dukung lingkungan laut dalam melibatkan seluruh element masyarakat pesisir dan pulau-pulau untuk menjaga lingkungan serta konservasi. Lingkungan laut yang akan senantiasa produksi keindahan bawah laut serta potensi perikanan akan memberi manfaat ekonomi yang besar dan sistemik bagi masyarakat dan daerah ini.

Penulis : A. Januar Jaury Darwis (Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan)