oleh

Pasca Berdamai, Lemparan Petasan dan Batu Nyaris Picu Perang Kelompok di Kandea

koranmakassarnews.com — Pasca kesepakatan damai dideklarasikan oleh tokoh masyarakat Kelurahan Bunga ejaya dan Baraya di hadapan Kapolrestabes Makassar kondisi kedua wilayah mulai kondusif. Namun kedamaian tersebut kembali diusik oleh sejumlah orang tak dikenal (OTK) yang melempar batu dan petasan ke arah rumah warga Baraya.

Menurut keterangan warga setempat rentetan lemparan batu dan petasan berasal dari arah timur dan utara sekitar pukul. 01.30 Wita, Selasa (27/10/2020).

“Ada yang melempar petasan dan batu ke arah rumah kami, dari pinggir kanal satu kali lemparan petasan, tidak lama, ada lagi lemparan batu dan petasan dari utara sekitar 7 kali pak.” terang warga yang takut disebut identitasnya.

Hal tersebut sempat membuat panik, namun warga tidak menggubris ledakan petasan yang diduga memancing kemarahan warga Baraya untuk kembali bertikai.

“Kita sudah capek liat ini perang perang, kita berharap komitmen aparat kepolisian bisa mengamankan kondisi wilayah ini. Apalagi sudah ada deklarasi damai yang disepakati kemarin.” ketusnya.

Ilustrasi perang kelompok

Dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp, Kapolsek Tallo Kompol Syahruddin, membenarkan terjadinya insiden tersebut. Ia menegaskan akan segera melakukan upaya pengamanan serta berkoordinasi dengan lurah dan tokoh masyarakat setempat.

“Mudah mudahan dalam waktu dekat ini bisa kami amankan pelakunya. Kami akan rapatkan lagi dengan pihak RT dan RW serta Lurah Bunga eja beru.” ujarnya.

Terpisah Kapolsek Bontoala Andriany Lilikay menanggapi singkat insiden yang terjadi di wilayahnya, “Semoga tidak ada yang terprovokasi.” singkatnya.

baca juga : Kapolsek Bontoala Gelar Press Release Terkait Berita Salah Tangkap Oleh Anggotanya

Sekedar diketahui empat hari lalu, deklarasi damai antara warga dua wilayah yakni Kelurahan Baraya kecamatan Bontoala dan Bungaeja kecamatan Tallo sudah dilaksanakan di Mako Polrestabes Makassar yang disaksikan Kapolrestabes Makassar Brigpol Yidiawan Wibisono, Kapolsek Bontoala Kompol Andriany Lilikay, Kapolsek Tallo Kompol Syahruddin, Camat dan lurah serta tokoh masyarakat kedua wilayah.

Sebelumnya juga atas inisiatif warga Baraya, membangun tembok pembatas di jalan inspeksi kanal yang menghubungkan akses ke dua wilayah untuk mengindari terjadinya perang kelompok. (Ilho)