oleh

Pertumbuhan Penjualan Eceran di Indonesia Mengalami Perlambatan

JAKARTA,koranmakassarnews.com—Pertumbuhan penjualan eceran mengalami perlambatan. Secara regional hal disebabkan penjualan yang terjadi di sejumlah kota yang disurvei oleh Bank Indonesia (BI).

Menurut BI Indeks Penjualan Riil (IPR) November 2019 tercatat sebesar 216,6 atau tetap tumbuh 1,3% yoy, meski lebih rendah dari IPR Oktober 2019 yang sebesar 3,6% yoy. dimana penjualan eceran pada bulan November 2019 mengalami perlambatan dari bulan sebelumnya.

Pertumbuhan penjualan eceran tersebut ditopang oleh penjualan pada kelompok Suku Cadang dan Aksesori yang tumbuh 17,0% yoy, kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya yang tumbuh 5,5% yoy, serta kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang tumbuh 4,6% yoy.

“Kendati melambat, penjualan eceran tetap tumbuh positif,” jelas BI dalam keterangan resminya terkait Survei Penjualan Eceran November 2019 pada Jumat (10/1).

Penurunan penjualan terjadi di kota Medan yang terkontraksi 6,5% yoy serta Denpasar yang turun 4,9% yoy, data itu didapatkan BI setelah melakukan survei dikedua kota tersebut.

Untuk selanjutnya, penjualan eceran periode Desember 2019 diperkirakan akan mengalami penurunan. Ini terlihat dari IPR Desember 235,9 atau melambat 0,2% yoy dan juga turun dari bulan November 2019.

Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan penjualan kelompok komoditas Barang Budaya dan Rekreasi yang terkontraksi 17,0% yoy atau lebih dalam dari penurunan sebesar 12,0% yoy dari bulan sebelumnya.

Meski begitu, pertumbuhan penjualan eceran Desember 2019 diprediksi akan meningkat secara bulanan. IPR tercatat tumbuh 8,9% mom atau lebih tinggi dari 0,4% mom pada November 2019.

Peningkatan terutama terjadi pada komoditas Makanan, Minuman, dan Tembakau yang diprediksi tumbuh 10,7% mom dan sub komoditas Sandang yang bisa tumbuh 7,9% mom. “Ini sejalan dengan meningkatnya permintaan pada Natal dan Tahun Baru,” kata BI.

Sementara, penjualan eceran pada kuartal IV-2019 diprediksi mampu tumbuh lebih tinggi dari kuartal sebelumnya. IPR pada kuartal IV-2019 tercatat sebesar 1,6% yoy atau lebih tinggi dari pertumbuhan kuartal III-2019 yang sebesar 1,4% yoy.

Kendati demikian, BI memandang akan ada peluang peningkatan dari penjualan kelompok komoditas Makanan, Minuman, dan Tembakau yang bisa tumbuh 4,5% yoy atau meningkat dari 1,4% yoy pada kuartal III-2019.

Baca Juga : Menteri Edhy Panen Udang Vaname di Mempawah

Hasil survei juga menunjukkan bahwa para responden yakin penjualan eceran pada 3 bulan mendatang atau pada Februari 2020 akan mengalami penurunan. Ini terlihat dari Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) 3 bulan mendatang yang sebesar 140,8 atau lebih rendah dibandingkan 155,7 pada bulan sebelumnya.

Melalui data yang diperoleh BI dilapangan, pihaknya memperkirakan penjualan eceran pada 6 bulan yang akan datang atau Mei 2020 diperkirakan bisa meningkat. Ini terlihat dari IEP 6 bulan yang sebesar 156,1 atau lebih tinggi dari periode sebelumnya.

“Peningkatan penjualan tersebut sejalan dengan akan meningkatnya permintaan karena terdapat Ramadhan dan Idul Fitri,” jelas BI.