oleh

Politisi Golkar Ini Hargai Keputusan Danny Pomanto Tinggalkan Zunnun NH

koranmakassarnews.com — Keputusan DPP Partai NasDem untuk Pilwali Makassar 2020 sudah bulat yakni mengusung pasangan Moh Ramdhan “Danny” Pomanto – Fatmawati Rusdi Masse. Surat rekomendasi telah diserahkan di Jakarta, Rabu lalu (24/6/2020). Wakil Ketua Umum DPP NasDem Ahmad Ali didampingi Sekretaris DPW NasDem Sulsel Syaharuddin Alrif menyerahkan langsung rekomendasi berpasangan tersebut.

Paket Danny Pomanto – Fatmawati Rusdi sebagai pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota pada Pilkada Kota Makassar kini disoal Partai Golkar. Golkar juga ingin agar Danny lebih memilih berpasangan Andi Zunnun Nurdin Halid, sebab telah menerima surat tugas dari DPP Partai Golkar yang diserahkan langsung Airlangga Hartarto.

Dalam sepekan ini sejumlah media sosial ramai perihal surat kesepakatan yang dibubuhi tandatangan bakal calon Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan “Danny” Pomanto dengan dua partai politik yakni Golkar dan PPP beredar luas.

Bahkan, surat itu dibuatkan dalam sebuah berita dan dimuat oleh beberapa media daring (online) dimana dalam pemberitaan, Danny Pomanto disebut melanggar komitmen.

Politisi Golkar yang juga Ketua Komisi D DPRD Kota Makassar akhirnya angkat bicara, Abd Wahab Tahir (AWT) menceritakan proses hingga surat tersebut terbit, dirinya mengaku adalah orang yang dimintai tolong oleh DP (Danny Pomanto, red) untuk membangun komunikasi dengan partai Golkar dan calon wakilnya Andi Zunnun NH.

“Sebagai seorang sahabat saya sudah menjalankan tugas dan amanah dengan baik, kurang waktu sebulan surat rekomendasi dukungan partai golkar diberikan dan diserahkan langsung oleh Ketum DPP Golkar di Makassar, jadi tidak benar kalau ada framing seolah olah partai nasdem menolak koalisi dengan partai golkar atau partai nasdem menolak Zunnun”, ungkap AWT via whatsapp, sabtu (27/6/20).

Menurut legislator Makassar ini sebagai orang dimintai tolong oleh DP yang benar adalah partai nasdem melarang kadernya mengendarai partai golkar dan partai nasdem melarang kadernya berpaket dengan Zunnun, dirinya sebagai sahabat DP tidak pernah membangun atau melakukan komunikasi baik secara pribadi maupun organisasi dengan partai nasdem karena itu bukan urusan dan menjadi tanggung jawabnya.

baca juga : Beredar Surat Kesepakatan Golkar-PPP, Disebut Tidak Komitmen, Begini Klarifikasi Danny Pomanto

Golkar Baper, Nasdem dan PDIP Tampil Cuper

Dambakan masaDPan Kota Makassar, Golkar Tetap Solid Usung DP di Pilwalkot Makassar

“Tugas saya hanya mencukupkan sesuai surat tugas yang dipegang oleh pak DP sebagai kader partai nasdem, sebagai orang diminta tolongi oleh pak DP sayalah yang mengatur pertemuan pak DP dan pak NH (Nurdin Halid) sekembalinya beliau dari Korea Selatan di hotel Grand Melia Kuningan Jakarta”, sambungnya.

Lanjut AWT dalam pertemuan dan makan malam itu NH dan DP bersepakat dan menyepakati, 3 point yakni NH mengurus rekomendasi partai golkar dan berberapa partai tambahan untuk mengantisipasi keadaan darurat, kedua DP bersedia berpaket dengan kader partai golkar yakni Andi Zunnun sebagai wakilnya dalam pilkada kota Makassar 2020 dan ketiga adalah akan dilakukan pertemuan lanjutan untuk semakin mempererat jalinan koalisi.

“Mari kita sajikan pilkada yang baik dan mendidik bagi warga kota Makassar, kami menghargai keputusan pak DP itu pilihan pribadinya kami doakan pak DP mampu memenuhui syarat formal untuk maju di pilkada kota Makassar, sebagai seorang sahabat kalau datangnya baik baik maka seharusnya pergi pun harus dengan baik baik pula, “taro ada taro gau”, pungkas AWT. (*)