oleh

SAdAP : Cak Imin Tokoh Yang Diterima Semua Kalangan, Sudah Saatnya Nyapres

MAKASSAR, koranmakassarnews.com – Pasca Harlah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang diselenggarakan di Solo, Jawa Tengah beberapa waktu lalu, memberi semangat baru bagi para kader dan simpatisan termasuk para calon legislatif.

Salah satunya Syarifuddin Daeng Punna yang juga ikut mencalonkan diri sebagai Calon Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Sulsel 1 yang meliputi Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng dan Selayar.

Pria yang akrab disapa SAdAP ini semakin bersemangat sebab di Harlah PKB, banyak warga NU yang turut menyemarakkan kegiatan yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo tersebut.

Saya melihat disinilah konsistensi dari mayoritas warga NU untuk mendukung PKB, apalagi Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Said Asrori dan beberapa Kiyai NU menghadiri syukuran hari lahir (harlah) di Manahan Solo.

Ini pertanda baik, bahwa PKB sebagai partai politik yang lahir dari rahim NU tetap menjadi pilihan bagi mayoritas warga NU di Indonesia.

Mengutip sejarah berdirinya PKB, sebagaimana diketahui bersama bahwa Setelah era Orde Baru berakhir, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kebanjiran usulan dari warga NU di seluruh pelosok Tanah Air.

Ada yang mengusulkan agar PBNU membentuk partai politik (parpol), mengusulkan nama parpol, lambang, hingga nama-nama pengurusnya.

Tercatat, terdapat sekitar 39 usulan nama parpol, termasuk Nahdlatul Ummah, Kebangkitan Umat, dan Kebangkitan Bangsa.

baca juga : Puluhan Pedagang Kuliner Maros Deklarasi Dukung Gus Muhaimin Maju di Pilpres 2024

PBNU menyikapi usulan-usulan tersebut dengan sangat hati-hati, karena berdasarkan hasil Muktamar ke-27 di Situbondo pada 1984, NU dinyatakan sebagai organisasi yang tidak melakukan kegiatan politik ataupun terkait dengan parpol.

Karena PBNU dianggap belum bisa memenuhi keinginan masyarakat, sejumlah kalangan NU mulai mendeklarasikan berdirinya parpol untuk mewadahi aspirasi masyarakat setempat.