SINJAI, koranmakassarnews.com — Pasca insiden kekerasan diarena lomba dayung dragon boat selasa (25/10) 3 hari lalu membuat aparat gabungan dari unsur Polres Sinjai, Kodim 1424 Sinjai dan Satpol PP Pemkab Sinjai mengawal secara ketat pelaksanaan lomba dayung yang berlangsung dimuara Sungai tangka, Kelurahan Lappa, Kecamatan Sinjai Utara.
Puluhan personil kepolisian, TNI dan satpol PP sudah terlihat berjaga-jaga mengawasi jalannya pertandingan dan ratusan penonton yang menyaksikan lomba dayung tersebut sejak hari rabu (26/10/22) siang kemarin sekitar pkl.14.00 wita hingga proses tahapan pelaksanaan lomba dayung berakhir kelak.
Diterjunkannya aparat gabungan tersebut, terkait hasil manajer meeting yang diperluas lagi dengan melibatkan forkopinda kabupaten Sinjai, KONI kabupaten Sinjai, panitia pertandingan, technical delegate, PODSI Sulsel dan KONI Sulsel memutuskan akan memberi jaminan keamanan kepada para atlet dayung yang bertanding serta seluruh tahapan pertandingan dayung.
Herman Hading, kordinator pertandingan dan perlombaan porprov XVII mengungkapkan jaminan keamanan tidak hanya diberikan aparat saat berada dilokasi perlombaan.
“para atlet dijamin keamanannya sejak mereka berangkat dari pemondokan atlet hingga dipulangkan kembali kepemondokannya. Itu dikawal oleh aparat kepolisian.” ujarnya, kamis (27/10/22).
Herman menambahkan, berdasarkan hasil meeting manajer tersebut juga memutuskan kembali membuka perlombaan dayung pkl.14.00 wita rabu kemarin setelah diperoleh persetujuan bersama dan kedelapan atlet korban kekerasan menyatakan siap turun bertanding.
baca juga : Peduli, Ketua KONI Sulsel Sambangi Atlet Dayung Selayar Korban Pemukulan
“Padahal akibat insiden kekerasan ini perlombaan dayung diputuskan ditutup sementara dihari tersebut, atlet dirumahkan dan venue dikosongkan”, ungkap Herman.
Sementara itu, atlet dayung yang memperkuat kab. Selayar yang menjadi korban kekerasan dijenguk oleh unsur pimpinan KONI Sulsel yang dipimpin langsung oleh ketua KONI Sulsel Yasir Mahmud. (*)