oleh

Waka Organisasi PWI Sulsel Jawab Statemen Bupati Enrekang Terkait Wartawan Cari Panggung

ENREKANG, koranmakassarnews.com — Menanggapi statement Bupati Enrekang yang mengkritisi kinerja Jurnalis yang aktif memberitakan terjadinya bencana alam, longsor dan banjir Bandang yang cenderung memojokkan Wartawan Wakil Ketua Bidang Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Abd. Manaf Rahman angkat bicara.

Dia mengatakan, setelah mengamati rekaman yang tersebar di masyarakat, apa yang dikatakan oleh Bupati Enrekang Muslimin Bando adalah merupakan pukulan bagi Wartawan bahwa dalam memberitakan sesuatu harus melakukan cek and ricek.

” Cuman bahasanya mengkritik wartawan tapi dia tidak bilang of the record. Jadi disini rupanya yang bisa menjembatani adalah Humas. Disitulah perannya Humas, dua kepentingan yang saling berbeda yang harus dipertemukan. Kalau langsung Bupati yang mengcounter karena ada aparatnya yang khusus untuk menangani wartawan”. Ujarnya.

Dia menekankan menyangkut pernyataan mencari nama, Abd. Manaf Rahman mengatakan wartawan itu memberitakan apa adanya.

” Jadi kita bukan mencari panggung politik. Wartawan adalah penyambung lidah masyarakat. Dan jika kita memberitakan masalah bencana itu terkait dengan anggaran. Kalau wartawan tidak memberitakan mana mungkin Pusat mau menurunkan anggaran “. Kata Manaf Rahman.

baca juga : Beritakan Bencana yang Menimpa Warga, Bupati : Wartawan Jangan Cari Panggung

Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Sulsel ini mengatakan keliru jika Bupati mengatakan wartawan selalu memberitakan yang jelek-jelek. Dia mengatakan jangan lihat jelek dan sisi negatif pemberitaan tapi lihat sisi positif dari produk Jurnalis.

” Jadi salah juga kalau seorang Pemimpin selalu mengatakan pemberitaan itu negatif. Tugas Wartawan itu memberitakan apa adanya dan sesuai dengan kode etik Jurnalis”. Pungkasnya.

Abd. Manaf Rahman juga menyinggung pesan Diskominfo. Dia mengatakan seharusnya Diskominfo sekali-kali berkumpul melaksanakan Workshop jurnalis kebencanaan.

” Karena memang Enrekang rawan bencana jadi susah juga kalau kita tidak memberitakan dan wartawan dalam memberitakan tidak harus menunggu perintah Bupati”. Pungkasnya.

baca juga : Diduga Arogan, Pengelola dan Security Pasar Butung Usir Wartawan Saat Liputan

Menurutnya pemberitaan kebencanaan itu dibutuh memang karena orang tidak tahu jika disana ada bencana.

” Semestinya Pemerintah Kabupaten berterimakasih kepada Media karena mampu memberitakan. Terus terang itu pemberitaan Media itu dampaknya besar bukan hanya sebagai kritik tapi akan memberikan dampak positif terkait bantuan dan sebagainya untuk penanganan bencana”. Pungkasnya

” Ada informasi antara keinginan Pimpinan daerah dengan keinginan wartawan yang belum terkoneksi dengan baik disinilah peran bagian Humas dan Diskominfo sebagai jembatannya”. Tutupnya. (ZF)