oleh

Denny JA: Satu Islam, Dua Jadwal Puasa, Dua Jadwal Idul Fitri

Inikah Pilihan Ideal Yang Terus Berlaku Selamanya?
Perlunya Kesatuan Kalender Hijriah ?

koranmakassarnews.com — Setiap kali datang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, umat Islam selalu menghadapi resiko jadwal yang berbeda.

Seorang suami dari Muhammadiyah, dan istri dari NU, tak jarang harus mengalahkan keinginan merayakan hari besar bersama. Istri yang Muhammadiyah, memulai puasa satu hari lebih dulu. Dan berhari raya satu hari lebih dulu.

Ketika istri berhari raya, suaminya masih dalam kondisi berpuasa. Lalu anak- anak yang tak terafiliasi kuat dengan NU atau Muhammadiyah, sebagian ikut ibu, sebagian ikut Ayah.

Akan berbeda suasana jika sebagai satu keluarga bersama mereka memulai puasa dan bersama pula merayakan hari raya Idul Fitri.

Tahun 2024, peristiwa beda jadwal terulang kembali setidaknya untuk memulai berpuasa. Muhammadiyah sejak lama menetapkan sudah mulai berpuasa mulai hari senin 11 Maret 2024.

Menteri Agama baru saja melakukan sidang Isbat dan menetapkan berpuasa mulai hari selasa tanggal 12 Maret 2024.

Saya publikasi kembali tulisan lama saya (Tahun 2022) soal kemungkinan umat Islam memutuskan kesatuan kalender hijriah, di era artificial intelligence ini.

-000-

SATU IDUL FITRI DI TANGGAL DAN HARI YANG SAMA DI SELURUH DUNIA: PERLUKAH DAN MUNGKINKAH?

Denny JA

Akan datang satu masa. Itulah hari ketika umat islam di seluruh dunia memiliki kalender global hijriah yang sama.

Sejak tahun itu, muslim di Arab Saudi, di Amerika Serikat, di Indonesia dan di berbagai pelosok dunia merayakan Idul Fitri sebagai selebrasi global di tanggal dan hari yang sama, sebagimana umat Nasrani merayakan Natal.

Katakanlah, berbulan- bulan sebelumnya, umat Islam sudah tahu, di seluruh dunia Idul Fitri di tahun itu akan jatuh, misalnya, di tanggal 3 Mei, di hari rabu.

Maka umat Islam di Indonesia merayakan Idul Fitri di waktu Indonesia tanggal 3 Mei hari rabu. Umat Islam di Arab Saudi juga merayakan Idul Fitri di waktu Arab Saudi kala menunjukkan tanggal 3 Mei juga di hari rabu.

Muslim dan muslimah di seluruh dunia bersama merayakan hari kemenangan, bertakbir bersama, silahturahmi, saling kunjung, social gathering, pada momen hari dan tanggal yang sama.

baca juga : Denny JA: Science dan Trust Di Balik Pilpres 2024

Imajinasi itu lahir begitu saja setelah mengalami berkali- kali dua versi lebaran dalam dua hari yang berbeda.

Di tahun 2023, ketika berbuka puasa di hari ke 29, kita tahu Muhammadiyah sudah memutuskan hari raya Idul Fitri esok hari (Jumat, 21 April 2023).

Sementara yang lain, di hari buka puasa ke 29 itu, masih belum pasti, apakah kementrian agama melalui sidang isbat akan juga memutuskan hari Raya di hari yang sama, jumat 21 April 2023, ataukah Sabtu 22 April 2023?

Akhirnya selesai magrib diketahui kementrian agama Indonesia memutuskan melalui sidang isbat, hari raya Idul Fitri berbeda dengan versi Muhammadiyah. Sidang Isbat memutuskan hari raya Idul Fitri 2023 jatuh di hari Sabtu 22 April 2023.