oleh

Diduga Penyebab Kematian, Rumah IRT di Jeneponto Dirusak Massa

JENEPONTO, koranmakassarnews.com — Massa dari kampung Karampang Pa’ja, Desa Borongtala, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, selain melukai seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) dan massa juga merusak rumahnya, senin (16/5/22) sekitar pukul 08.45 wita.

Rumah yang dirusak oleh massa adalah milik Ente (43) warga BTN Sammolo, Kecamatan Binamu. Diketahui Ente merupakan dukun yang mempunyai kelebihan spiritual dalam mengobati orang yang sakit. Kepada wartawan, Ente menceritakan ihwal kejadian tersebut.

Pada Minggu 15 April 2022, rumah Ente didatangi enam orang dengan maksud membawa orang berobat. Belum masuk ke dalam rumah, salah satu pasien tiba-tiba muntah darah. Ente kemudian menyuruh beberapa orang itu agar membawa masuk pasien.

Salah satu dari mereka, masuk ke dapur rumah untuk mengambil air sembari memberi air minum kepada pasien, Tak berselang lama, pasien itu meninggal dunia. Pas di teras rumah, langsung muntah darah.

“Disitu mi langsung meninggal. Jadi saya bilang meninggal mi ini, jadi saya langsung bawa masuk karena saya juga tidak tega di luar saya simpan. Belum saya apa-apain,” kata Ente saat ditemui di rumah sakit.

Hingga hari ini Senin (16/5/2022) pihak keluarga pasien menuduh Ente bahwa korban yang meninggal dunia tersebut adalah tumbal. Padahal, Ente mengaku tak pernah membuatkan air obat. Dan akhirnya katanya tadi, mamanya meninggal.

“Meninggalnya karena saya dituduh jadikan tumbal. Saya bilang buktinya dimana? Karena biar air saya tidak bikinkan,” jelasnya.

Tak hanya itu, Ente mengaku bahwa pasien tersebut baru kali pertama berobat. Bahkan, pasien yang meninggal itu ingin sekali diobati. “Tapi belum sempat di obati, diluar teras sudah muntah darah baru meninggal,” katanya.

Bahkan, ketika pasien itu hendak meninggal dunia, pihak keluarga pun turut menyaksikan. Ente mengaku pasca pasien tersebut meninggal, pihak keluarganya pun berterima kasih karena sudah menolong korban. Bahkan, darah yang berceceran di halaman rumah di bersihkan.

baca juga : Polres Pelabuhan Makassar Ringkus Tiga Pelaku Penyerangan Warga Barukang

“Baik-baik ji, bahkan dia berterimakasih karena kita rawat orang tua ku. Untungka disini ji di rumah ta meninggal. Bagaimanami kalau di jalan meninggal. Dia sempat minta sarung saya tolong, darahnya saya cuci di rumah, masih ada baskomnya di rumah,” tutur Ente menirukan ucapan keluarga pasien.

Ia mengaku tak menyangka jika dirinya akan di massa. Karena, waktu itu dia bersama anaknya yang masih kecil sedang duduk di halaman rumah. Saat massa masuk ke dalam rumah, Ente langsung berdiri di samping pintu keluar sambil memeluk anaknya yang kecil.

Ia tak lari karena massa sudah mengepung rumahnya. Ia yang berdiam diri sambil mengucapkan kalimat, ‘Allahuakbar’. Langsung menyerang tanpa ada sekata pun. Dia lewat belakang, samping dan depan. Yang jelas itu rumah massa sudah kelilingi.