oleh

Ketua HPPMI Sayangkan Aksi Begal Kembali Marak di Maros

MAROS, koranmakassarnews.com — Aksi begal kembali marak di Kabupaten Maros, kejadian tersebut terjadi di Dusun Pakare Desa Bontotallasa, yang terjadi pada Jumat, 28 April 2023 sekitar pukul 01:00 Wita dini hari.

Berawal ketika korban bermain game online bersama teman-temannya di dalam teras rumah. Tiba-tiba sekelompok orang datang menggunakan sepeda motor dan melakukan penyerangan di dalam pekarangan rumah warga setempat.

Atas peristiwa itu Ketua HPPMI Putri Ramadhani Simbang Arsyad sangat menyayangkan kejadian itu dan tentu akan membuat resah masyarakat kabupaten Maros.

Ketua HPPMI Putri Ramadhani

“Tindakan anarkis dari para pembegal menimbulkan rasa tidak aman dan tidak nyaman atas banyaknya aksi teror dari para begal yang sering menyerang masyrakat secara membabi buta”, kata Putri, sabtu (29/4/23).

Aksi begal ini bukan pertama kalinya terjadi akan tetapi merupakan kejadian kesekian kalinya bahkan sebelumnya aksi begal juga pernah terjadi di Barambang Maccopa hingga ke wilayah Tanralili Kab. Maros.

Akibat penyerangan tersebut dua orang warga menjadi korban yang mengalami luka pada bagian paha akibat terkena busur dan satu korban lainnya mengalami luka sobekan pada bagian kepala akibat terkena benda tumpul kunci inggris.

“Kejadian ini tidak bisa dibiarkan tanpa adanya efek jera terhadap pelaku kejahatan jalanan ini. Kami minta kepada Bapak Kapolres Maros agar segera mengejar dan menangkap para pelaku penyerangan. Jika pelaku tidak ditemukan maka aksi serupa akan terus terjadi dan korban akan terus berjatuhan”, pinta Putri.

baca juga : Satreskrim Polrestabes Makassar Berhasil Ringkus Begal Sadis

Kejadian ini sudah sangat mengkhawatirkan, baru kali ini terjadi begal masuk desa dan melakukan penyerangan di dalam pekarangan rumah warga. Hal ini tentu menjadi PR Khamtibmas, baik di kota-kota maupun kondisi Khamtibmas Desa.

“Semoga saja kejadian ini tidak lagi terulang lagi di desa-desa dan kami minta kepada bapak kapolres Maros untuk serius, jangan sampai masyarakat menerapkan sistem main hakim sendiri yang lebih fatal lagi dampaknya”, harapnya. (*)