oleh

Legislator Januar Jaury Gandeng MPII Sulsel Sosialisasikan Nilai Kebangsaan

MAKASSAR, koranmakassarnews.com – Legislator DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dari Partai Demokrat, Andi Januar Jaury Darwis, melaksanakan Sosialisasi Nilai-Nilai Kebangsaan dengan Tema “Keagamaan” di Cafe Ombak, Makassar, Minggu (06/03/2022).

Sosialisasi yang dihadiri oleh ratusan pemuda Kota Makassar itu turut menghadirkan Ketua Umum DPW Majelis Pemuda Islam Indonesia (MPII) Provinsi Sulsel, Akbar Hadi, dan akademisi Muhammad Hamka sebagai narasumber.

Januar memantik kegiatan tersebut dengan memaparkan fungsi pemerintahan dalam mengawal nilai-nilai kebangsaan agar dapat terus diterapkan di masyarakat.

“Eksekutif bersama legislatif memiliki tanggung jawab untuk terus mensosialisasikan nilai nilai kebangsaan agar masyarakat kita bisa hidup rukun dan saling menghargai keberagaman yang ada,” ungkap Januar.

Januar menekankan pentingnya menjaga empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan Undang-undang dasar 1945, agar kedaulatan negara dapat terus terjaga.

Ketua DPW MPII Sulsel, Akbar Hadi

Akbar Hadi turut mendukung langkah pemerintah untuk terus mensosialisasikan nilai nilai kebangsaan. Menurutnya, salah satu upaya untuk menguatkan hal tersebut adalah penerapan nilai-nilai keagamaan.

“Sila Ketuhanan yang Maha Esa merupakan pemikiran yang luar biasa dari para pendiri negara. Sila ini menegaskan agar setiap warga negara senantiasa mengikuti ajaran agamanya masing-masing dengan baik dan saling menghargai satu sama lain,” kata Ahad, sapaan Akbar Hadi.

Ahad menuturkan tugas generasi muda di era sekarang ini adalah berupaya untuk menjaga keberagaman dan tidak menjadikan perbedaan sebagai benih-benih perpecahan.

“Kita bisa mengambil contoh bagaimana negara timur tengah perang saudara tiada henti padahal disana hanya satu suku, bangsa dan agama. Kita di Indonesia memiliki beragam suku dan agama tapi Alhamdulillah kita bisa bertahan karena warga negara yang masih banyak memegang nilai-nilai keagamaan yang baik. Hal ini harus kita pertahankan,” ucap Ahad.

Adapun Muhammad Hamka berpesan agar pemuda harus cerdas mengkaji informasi-informasi yang bertebaran di media sosial terutama yang menyangkut isu keagamaan.

“Selaku pemuda dan mahasiswa jangan mudah terprovokasi dengan opini-opini menyesatkan atau mendiskreditkan kelompok lain yang tidak sejalan dengan pahamnya, yang bisa berakibat perpecahan sesama anak bangsa,” ujar Hamka.