MAKASSAR, koranmakassarnews.com – Pengerjaan rehabilitasi bangunan SDN Lariang Bangi Jl. G Latimojong kota Makassar dianggap belum maksimal, pasalnya selain pemasangan atap yang tidak dilengkapi plafon, juga kabel instalasi listrik dibiarkan bergelantungan di tembok.
Dari pantauan Koran Makassar News, Jumat (17/1/2020), nampak atap seng baru sudah terpasang di salah satu bangunan di SDN Lariang Bangi, tetapi atap yang menutupi bangunan panjang mencakup 6 ruang belajar itu tidak dilengkapi plafon, tembok kotor belum dicat dan kabel listrik menjulur hingga ke bawah. Kondisi sekolah ini kembali memprihatinkan.
“Kerusakan fasilitas sekolah seperti plafon bocor, Toilet rusak dan lapangan berdebu, dulu pernah kami keluhkan dan sudah ditanggapi dengan mengganti seng lama dengan yang baru. Tapi kenapa tidak ada plafonnya. Ini malah tambah jelek kelihatannya.” kata orang tua murid.
Kekhawatiran orang tua murid bukan tanpa alasan, mereka berasumsi jika pengerjaan bangunan atap sekolah tidak dilengkapi plafon maka bisa mengganggu proses belajar mengajar ketika hujan deras yang disertai badai angin kencang.
“Kami khawatir saja pak jangan sampai suara seng karena hujan deras mengganggu aktivitas belajar, pasti keras sekali suaranya itu.” ujarnya.
Kepala SDN Lariang Bangi Sudirman, saat di konfirmasi mengakui pengerjaan rehabilitasi sekolahnya belum ada kejelasan, sebab tidak ada informasi dari pihak kontraktor.
“Sampai hari ini belum ada kejelasan dari pihak kontraktor kalau rehab gedung ini sudah selesai atau belum. Karena tidak ada info.” kata Sudirman.
“Saya juga baru mau ke Dinas (Pendididkan) untuk melaporkan ini.” imbuhnya.
Baca: Video Kondisi SD Negeri Lariang Bangi Makassar, Memprihatinkan
Kepsek berharap rehabilitasi sekolahnya tidak hanya pemasangan seng saja tetapi juga dilengkapi dengan plafon dan pengecatan tembok.
“Kalau memang anggaran RAB nya hanya untuk pemasangan atap, kalau bisa ditambah untuk pengerjaan plafon dan catnya. Supaya nampak bahwa sekolah ini sudah direhab. Karena ini semata mata demi peningkatan kualitas pendidikan di kota Makassar.” ucapnya. (Ilho)