oleh

Pemprov Bangun Sinergi Pelayanan Penelitian Bersama Perguruan Tinggi Se Sulsel

DPM-PTSP Kolaborasi Dinas Kominfo Hadirkan Aplikasi Neni Si Lincah

koranmakassarnews.com — Dalam rangka percepatan dalam penyelenggaraan pelayanan publik pada sektor Penelitian dan Pengembangan. Pemprov Sulsel melakukan dan membangun kerjasama dan sinergitas dengan lembaga pendidikan dalam lingkup Provinsi Sulawesi Selatan.

Hal ini diformalkan dalam Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL DIKTI), KOPERTAIS dan Perguruan Tinggi Negeri Se-Sulawesi Selatan dan ditindaklanjuti dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Selatan dengan Universitas/Perguruan Tinggi di Sulawesi Selatan.

Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Senin, 21 September 2020.

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sulsel menghadirkan aplikasi izin penelitian Neni Si Lincah dan memberikan beberapa izin kewenangannya dilimpahkan ke daerah.

“Saya apresiasi PTSP yang betul-betul melihat persoalan yang sekian lama, bertahun-tahun yang dirasakan oleh mahasiswa kita. Dengan perizinan online, tidak perlu lagi datang ke PTSP, tidak perlu lagi menunggu berhari-hari,” kata Nurdin Abdullah.

Sebutnya, izin sudah bisa selesai dalam waktu empat menit. Demikian juga dengan urusan ke pemerintah daerah tidak harus lagi mengurus di Makassar, cukup di daerah masing-masing.

“Kami memang terus melimpahkan kewenangan ke daerah termasuk cabang dinas pendidikan. Ini guru-guru dan kepala sekolah tidak ada lagi yang berhubungan ke Dinas Pendidikan Provinsi sudah kita limpahkan ke semua ke daerah,” sebutnya.

baca juga : Sempat Kontak Dekat Ketua KPU RI di Unhas, Asisten I Pemprov Sulsel Negatif Covid-19

Sementara itu, Kadis PM-PTSP, Jayadi Nas menyebutkan, penandatanganan kesepakatan bersama ini merupakan hasil pengamataanya usai melihat apa yang perlu dilakukan.

“Dua setelah saya dilantik gubernur, kami bekerja melihat beberapa hal di luar pandangan kami. Saya bertanya kepada bidang di perizinan banyak sekali mahasiswa mengantri di luar sampai pekarangan. Dari situ kemudian muncul naluri akademis saya muncul, ndak boleh ini. Apalagi di tengah pandemi covid,” ujar akademisi Universitas Hasanuddin ini.

Ia kemudian rapat dengan tim IT untuk membuat aplikasi perizinan. Sehingga lahirlah aplikasi Neni Si Lincah merupakan singkatan dari New Normal Innovation Sistem Informasi Penelitian Secara Online Campus.