oleh

PMII Rayon Teknik UMI Minta Kisruh UMI Dituntaskan Karena Merugikan Mahasiswa

MAKASSAR, koranmakassarnews.com — Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) rayon Fakultas Teknik UMI mendesak agar kisruh yang terjadi di jajaran pimpinan UMI akibat pengangkatan PLT Rektor UMI bisa segera diselesaikan agar tak merugikan mahasiswa.

“Menyikapi perihal kisruh yang terjadi di birokasi kampus UMI adalah masalah besar yang perlu diselesaikan sesegera mungkin karena imbasnya ke mahasiswa sangat besar,” ungkap Herdiansyah alias Tiyo, Ketua PMII Rayon Teknik UMI.

Tiyo menilai kesalahan besarnya akibat kejadian itu adalah tidak layaknya dipertontonkan persaingan 2 kubu yang saling menjatuhkan dengan statemen yang saling menghujat yang tentu dapat mencoreng nama baik Universitas Muslim Indonesia sebagai kampus islami.

“Menjadi contoh yang tidak baik diperlihatkan dalam artian persaingan kepemimpinan yang mengakibatkan aktivitas akademik yang tidak berjalan, sebaiknya penyelesaian masalah diselesaikan secara birokrasi tanpa menggangu aktivitas akademik,” ungkap Tiyo

Tiyo menegaskan pihaknya meminta agar birokrasi UMI dapat mengambil sikap yang baik dan memberikan penjelasan kepada publik bahwa kejadian tersebut murni berjalan sesuai prosedur dan tidak terjadi kudeta kekuasaan.

baca juga : PATSI UMI Berbagi Sedekah Beras Kepada Ratusan Warga Prasejahtera

“Kami juga mendesak agar pihak yayasan atau pimpinan UMI mempertegas dan memperjelas bahwa penonaktifan Rektor lama murni untuk kepentingan audit atas dugaan penyelewengan anggaran yayasan, yang mana hal itu harus bisa segera dibuktikan agar publik memahami persoalan yang sebenarnya,” ujar

PMII Rayon Teknik UMI juga meminta agar pimpinan UMI menghentikan pernyataan-pernyataan atau statemen yang sifatnya memprovokasi atau menghina dan menyudutkan satu sama lain, agar suasana kampus dapat kembali kondusif.

“Mempertegas kebijakan kampus tanpa mengorbankan kebutuhan mahasiswa sebagai pelajar dan tidak memperkeruh keadaan dengan beberapa statemen yang sifatnya malah memperkeruh. Dan terakhir jangan sampai teman teman mahasiswa ikut terprovokasi dalam hal ini dan harapan kami semoga permasalahan ini segera diselesaikan demi keberlangsungan kegiatan akademik kembali normal dan tidak adanya kesalapahaman,” ucap Tiyo. (*)