oleh

Syarif Bando: Literasi Kunci Negara Maju, IPI Enrekang Beri Penghargaan Ke Kepala Perpusnas

Ini baru batu bara dan kelapa, belum kita bahas tentang pisang, yang dua helai daunnya saja, senilai 500 ribu di Jepang. Lalu kita bertanya. Kenapa bisa terjadi demikian? Tentu karena negara-negara tersebut masuk kategori negara produsen.

“Korsel, Jepang, Jerman adalah negara prpdusen, Jepang adalah produsen elektornik dan otomotif merajai dunia, bersaing dengan Korsel. Untuk Eropa, Jerman terkenal dengan brand otomotifnya yang terlaris dan terbaik dipasaran,” sambung Kapusnas RI ini.

Dan yang terpenting menurut Syarif Bando adalah, negara produsen itu kuncinya ada pada literasi. Makin tinggi minat literasi sebuah bangsa, maka akan bersar peluangnya menjadi raksasa dunia karena akan menjadi produsen dan penjual. Makin rencah tingkat literasi sebuah bangsa, maka selamanya dia hanya akan jadi target pasar.

baca juga : Baznas Enrekang Sambangi Korban Kebakaran di Masalle

“Demikian faktanya di Indonesia. Anak-anak tidak ada perhitungannya untuk bisa beli handphone jutaan, beli pulsa dua kali seminggu. Tapi jika disuruh beli buku, jawabannya, mahal. Jika seperti ini, kapan kita bisa maju,” paparnya.

Terakhir, tuk para guru, “Ingatlah, bahwa guru pecundang tidak akan pernah melahirkan murid petarung”, tutup Syarif Bando.

Ketua Ikatan Pustakwan Enrekang sekaligus Sekretaris GPMB, Irsan, dalam sambutannya menyampaikan bahwa literasi terapan melalui perpustakaan harus dimulai dari inisiatif para pustakawan untuk mengidentifikasi problem dasar masyarakat dan menyiapkan layanan informasi yang dilanjutkan dengan praktik literasi terapan agar memperoleh pengetahuan dan jadi prodiktif.