oleh

Bersama Demokrat Warga Kelurahan Tammua Siap Menangkan Appi-Rahman

koranmakassarnews.com — Rudy, Ketua RT 03 RW 05, Kelurahan Tammua, Kecamatan Tallo, Kota Makassar berharap kepada calon Wali kota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi), bisa membawa perubahan yang lebih bisa dirasakan oleh warga secara langsung.

Pasalnya selama bertahun-tahun bermukim di Kelurahan Tammua, Rudy bersama warga lainnya terus dihadapkan masalah genangan. Jika memasuki musim penghujan, genangan di wilayah tersebut bisa mencapai 10 cm. Situasi ini kemudian membuat aktifitas warga terganggu, bahkan air juga kerap masuk menggenangi rumah warga. Persoalan genangan ini tak juga terselesaikan, padahal menurutnya pemerintahan terdahulu sudah berjanji menuntaskannya.

“Di lokasi ini sering tergenang air. Got selalu mampet oleh sampah dan material lain saat musim hujan. Sehingga menjadi penyebab banjir. Buruk sekali drainase di sini pak Appi,” ungkapnya saat menghadiri kampanye dialogis Appi di Jl Walisongo, Lorong Ugi, Kelurahan Tammua, Kecamatan Tallo, Minggu (1/11/2020).

Keluhan dari Ketua RT yang mewakili warga ini pun menurut Appi seharusnya tak lagi terjadi. CEO PSM Makassar itu menerangkan masalah genangan sebetulnya bisa ditangani ketika Pemerintah memiliki perencanaan tata kota yang baik.

“Artinya bahwa ini semua harus kita lihat secara seksama, apa yang paling dibutuhkan semisal di kawasan ini sering ada genangan berarti ada aliran yang tersumbat. Maka kita perbaiki drainasenya, diperlebar dan disambungkan hingga ke pembuangan ke kanal misalnya,” terangnya.

baca juga : Program Riil, Alasan Ketua RT dan Warga di Gunung Sari Pilih Menangkan Appi-Rahman

Olehnya itu menurutnya yang paling pertama dilakukan Pemerintah yakni memetakan sumber masalah di masyarakat.

“Seluruh bagian di Pemkot, Dinas-Dinas yang berwenang harus banyak turun langsung ke masyarakat. Semua harus bekerja, kita petakan masalahnya,” jelas dia.

Selain persoalan banjir, warga Kelurahan Tammua juga mengeluh terkait bantuan langsung tunai (BLT) atau bantuan sosial lainnya yang seringkali tidak tepat sasaran. Banyak warga yang justru membutuhkan bantuan tidak tersentuh karena tidal validnya data.