oleh

LSI Denny JA Januari, Terbukanya Peluang Menang Satu Putaran?

𝘽𝙖𝙜𝙖𝙞𝙢𝙖𝙣𝙖 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙨𝙞𝙨𝙞 𝙥𝙚𝙢𝙞𝙡𝙞𝙝 𝙢𝙚𝙙𝙨𝙤𝙨?

Prabowo-Gibran unggul baik yang mempunyai media sosial maupun yang tidak mempunyai media sosial.
Di pemilih yang mempunyai media sosial, elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 45.2%. Elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesar 24.8%. Elektabilitas Anies-Muhaimin sebesar 24.6%.

Di pemilih yang tidak mempunyai akun media sosial elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 49.2%. Elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesar 24.6%. Elektabilitas Anies-Muhaimin sebesar 19.2%.

Di pemilih yang menggunakan medsos, di semua saluran Prabowo-Gibran unggul. sebagai contoh di pengguna WhatsApp dan Facebook, misalnya.

Di pengguna WhatsApp, Prabowo-Gibran elektabilitasnya sebesar 44.1%. Ganjar-Mahfud elektabilitasnya sebesar 27%. Anies-Muhaimin elektabilitasnya sebesar 22.6%.

Di pengguna Facebook, Prabowo-Gibran elektabilitasnya sebesar 47%. Anies-Muhaimin sebesar 32.8%. Ganjar-Mahfud sebesar 27.0%.

Data lengkap mengenai pengguna media sosial bisa dilihat di paparan.

𝗕𝗮𝗴𝗶𝗮𝗻 𝟯 : 𝗗𝗲𝗯𝗮𝘁 𝗧𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗕𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸 𝗕𝗲𝗿𝗽𝗲𝗻𝗴𝗮𝗿𝘂𝗵

Masyarakat yang menonton debat sebanyak 46.9% (debat cawapres tanggal 22 Desember 2023). Dari yang menonton debat, sebanyak 70.5% menonton sebagian saja, sebesar 29.3% menonton secara utuh. Sehingga yang menonton debat secara utuh hanya 13.7% populasi.

Ketika ditanyakan apakah dengan menonton debat dapat merubah pilihan, sebanyak 74.6% menyatakan tidak merubah pilihan. Yang menyatakan pilihannya berubah sebesar 18.5%.

Jika di dilakukan crosstab data antara yang pilihannya berubah (18.5%) dengan yang menonton debat secara utuh (13.7%), berarti total yang mengubah pilihannya hanya 2.5%.

Pemilih yang mengubah pilihan setelah menonton debat (2.5%), terbagi kepada tiga kelompok. Pertama adalah dari yang memilih menjadi tak memilih pasangan capres-cawapres. Kedua, dari yang tidak memilih menjadi memilih pasangan capres cawapres. Ketiga, dari yang memilih pasangan capres-cawapres A, B, C saling pindah posisi dukungan.

Perilaku pemilih soal debat pertama hingga yang ketiga cukup konsisten, hanya berbeda dalam margin of error. Terlepas siapapun yang dipersepsikan menang debat, sangat kecil sekali pengaruhnya pada perubahan elektabilitas pasangan capres.