oleh

LSI Denny JA: Ormas Islam, Partai Islam dan Pilihan Capres

JAKARTA, koranmakassarnews.com — Lebih dari 60 persen dari populasi Indonesia menyatakan diri sebagai bagian dari dua ormas Islam paling besar: NU dan Muhammadiyah. Namun belum banyak digali bagaimana perilaku sosial dan pilihan politik dari mereka yang merasa keluarga besar NU ataupun Muhammadiyah.

LSI Denny JA melakukan studi awal, mengaitkan komunitas NU, Muhammadiyah dan ormas Islam lainnya dengan isu yang kini paling panas: pertarungan calon presiden, dan pilihan partai politiknya.

Pemilih muslim Indonesia jumlahnya mayoritas  (87.4%). Dari jumlah tersebut, sebesar 56.9% menyatakan merasa bagian dari Nahdlatul Ulama (NU). Sebesar 5.7% menyatakan merasa bagian dari Muhammadiyah. Sebesar 3.0% menyatakan merasa bagian dari ormas Islam lainnya. Sebesar 33.8% menyatakan tidak merasa bagian dari ormas Islam manapun.

Dalam simulasi tiga capres (Prabowo, Ganjar, Anies), Prabowo bersaing dengan Ganjar, unggul sangat tipis di NU. Anies unggul di Muhammadiyah. Namun jika head to head, misalnya Prabowo versus Ganjar, maka Prabowo unggul lebih telak baik di NU, Muhammadiyah maupun di ormas Islam lainnya.

Di partai nasionalis (60.5%) simulasi tiga capres menempatkan persaingan yang ketat antara Prabowo dan Ganjar. Prabowo 42.3%. Ganjar 42.0%. Selisih 0.3%. Namun jika head to head, keunggulan telak untuk Prabowo. Prabowo 52.3%. Ganjar 46.9%. Selisih 5.6%.

Di partai Islam (18.2%) keunggulan ada di Anies. Anies 37.1%. Prabowo 28.3%. Ganjar 28.1%. Jika partai Islam membesar maka bisa ada pengaruh positif terhadap elektabilitas Anies.

Tetapi saat ini posisi partai Islam berada dalam posisi yang belum kuat. Sehingga elektabilitas Anies secara keseluruhan belum bisa terdongkrak.

baca juga : Denny JA: Memulai Polemik Soal Kinerja Capres, Kemiskinan di Jateng dan Peluang Ganjar

Demikian temuan penting dari rilis terbaru  hasil riset LSI Denny JA kali ini. LSI Denny JA melakukan survei tatap muka (face to face interview) dengan menggunakan kuesioner kepada 1200 responden di seluruh Indonesia. Dengan 1200 responden, margin of error survei ini sebesar 2.9%.

Survei dilakukan pada tanggal 1 – 8 Agustus 2023.

Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in-depth interview, expert judgement dan focus group discussion.